Mohon tunggu...
julio purba kencana
julio purba kencana Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya orang di persimpangan kiri jalan

kunjungi website pribadi penulis di fenestrapost.com website ini berisi tulisan-tulisan tentang anti radikalisme

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kritik terhadap Etika sebagai Utopisme Manusia Timur

7 Februari 2023   08:09 Diperbarui: 7 Februari 2023   08:12 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada dasarnya kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari setiap penilaian baik maupun buruk. Orang yang sering membantu orang akan dinilai baik, sementara orang yang sering menjahili orang, mengganggu orang bahkan membunuh orang akan dinilai jahat. 

Pada dasarnya begitu. Dan dalam penilaian baik dan buruk inilah yang dikenal sebagai moral maupun etika. Pengertian etika secara etimologis dan terminologis akan lebih memahamkan konsep beretika sesungguhnya. 

Pengertian etika secara etimologis adalah etika berasal dari bahasa Yunani "ethos" dan "ethikos". Merujuk kata serapan tersebut, pengertian etika secara etimologis dari kata etika adalah timbul dari kebiasaan (www.liputan6 .com).

Pengertian etika tersebut menunjukan kepada kita bahwa seseorang yang tahu tempat dan tahu aturan adalah manusia yang memiliki adat atau adab. 

Dengan demikian ia dapat disebut sebagai manusia yang beretika. Sedangkan orang yang tidak tahu aturan dan tidak menghargai tempat ia berada adalah manusia yang tidak beretika atau tidak memiliki adat. 

Dengan demikian ia dapat kita sebut sebagai seseorang yang tidak memiliki kemanusian karena ia tidak beretika atau bermoral. 

Namun apakah hanya demikian? Hanya sedangkal itukah kita menilai manusia? Mengapa kemanusiaan kita hanya dinilai dari perbuatan baik dan buruk saja?

Apa hanya sedangkal itukah cara kita untuk memandang sesama kita sebagai seorang manusia? menurut hemat saya tidaklah sedangkal itu kita menilai manusia. 

Apalagi di dalam budaya manusia timur tidak ada yang benar-benar jahat, dan tidak ada yang benar-benar baik. Kebaikan dan kejahatan semuanya itu bersifat relatif. Orang jahat bisa menjadi baik dan orang baik bisa menjadi jahat. Sistem yang memisahkan baik dan jahat secara ekstrim seperti etika hanya ada di pemikiran barat.

Kita sebagai manusia timur selalu menjunjung tinggi kemanusian serta adat istiadat. Kita lebih tau cara menghargai sesama ketimbang manusia-manusia dari belahan dunia lainnya. Dan konsep kita yang seperti ini telah tercemar oleh pemikiran barat dengan konsep etika. Yang bagi saya etika yang mereka junjung tinggi sebagai utopisme bagi manusia timur. Kenapa etika menjadi utopisme bagi kita. Kita dapat melihat dan membaca sejarah kita sebagai manusia timur atau manusia dunia ketiga bagi bangsa barat dianggap tidak beradab dan beretika. Padahal dari sejarah maupun masa kini kita dapat melihat sendiri siapa yang tidak beradab dan beretika.

Mereka bangsa yang beradab dan beretika malah mendominasi negara-negara kecil dan mengeksploitasi segala macam sumber daya yang ada di negara yang mereka jajah. Kemudian menyebut kita tidak beretika. Itulah mengapa saya menyebut etika atau penilaian baik dan buruk sebagai utopisme bagi manusia timur. Karena etika dan segala macam aturan moral itu hanya salah satu cara manusia barat menjajah kebudayaan dan pola pikir kita manusia timur. Sekali lagi tidak ada yang benar-benar jahat dan tidak ada yang benar-benar baik. Bahkan musuh bisa menjadi sahabat dan sahabat bisa menjadi musuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun