Mohon tunggu...
Emilianus Julio
Emilianus Julio Mohon Tunggu... Hari ini dan besok kata-kataku selalu kau ingat.

Ada baiknya kata-kata itu di dengar melalui tulisan, bukan hanya melalui ucapan, yang mati di telinga pendengar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Warisan Papa Paus Fransiskus di Indonesia dan Kematiannya

21 April 2025   21:21 Diperbarui: 22 April 2025   13:31 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

A. Makna Simbolis dan Warisan Bapak Paus Fransiskus Ziarah ke Indonesia

Pada september 2024 lalu, Bapak pemimpin tertinggi Vatikan Roma_Paus Fransiskus, datang melakukan apostelek bersejarah ke Indonesia, yang menjadi kunjungan pertama, sejak 35 tahun terakhir setelah kunjungan Bapak Paus Yohanes Palus II pada tahun 1989. Kunjungan Bapak Paus Fransiskus, tidak hanya ingin mempererat hubungan antara umat Gereja Khatolik dan umat beragama lainnya, melainkan juga untuk menyampaikan pesan teologis yang kuat tentang kerukunan, persaudaraan, dan juga perlindungan lingkungan.

Secara sosial, kunjungan Bapak Paus Fransiskus, ke Indonesia telah banyak meninggalkan warisan yang mendalam, seperti tentang pentingnya dialog antar agama, kesederhanaan hidup, dan tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Pesan-pesan yang disampaikan oleh beliau, begitu menggema dan terus membara pada hati setiap orang yang mendengarkannya. 

Bapak Paus Fransiakus, dikenal dengan sikap yang inklusif dan humanisnya. Ia menekankan pentingnya terhadap keberagamaan dan persaudaraan dalam mewartakan sabda Tuhan, Sang pemberi hidup. Dalam audiensi bersama para uskup di Gereja Katedral Jakarta, pada september 2024, Ia menegaskan bahwa mewartakan sabda Tuhan bukan berarti memaksakan iman, tetapi perlu melakukannya dangan kasih terhadap setiap orang yang hendak kita jumpai".

B. Tantangan Kesehatan Setelah Ber-apostolek

Kesehatan Bapak Paus Fransiskus, setelah menyelesaikan kegiatan apostoliknya di bagian timur asia, telah menjadi perhatian publik, secara khusus bagi umat Gereja Katolik pada umumnya. Pada februari 2025, Bapak paus Fransiskus dilarikan ke Rumah Sakit Gemelli, Roma Italia yang disebabkan oleh penyakit Pneumonia ganda. Walaupun kondisinya dinyatakan kritis, tetapi spekulasi muncul mengenai kemunduran dirinya. Namun Vatikan menegaskan, bahwa isu tersebut spekulasi tak berdasar, dan yang menjadi fokus utama pada waktu itu adalah pemulihannya atau kesembuhannya.

C. Kepergianya Telah Meninggalkan Cinta

Setelah berbulan-bulan menderita penyakit Pneumonia ganda, pada Senin 21 April 2025, Bapak paus Fransiskus meninggal dunia. Berdasarkan berita yang beredar pada harian kompas.com, " Bapak paus Fransiskus meninggal dunia di umur 88 tahun. Pengumuman tersebut diumumkan langsung oleh Kardinal Kevin Farrell camerlengo Geraka Romawi Suci. 

"Pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Paus Fransiskus meninggal dunia, Ia telah kembali ke Rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gerejanya" ungkap Kardinal Farrell, dikutip dari kompas.com, 21/04/2025. 

Kepergian Bapak paus Fransiskus telah menyebar hingga ke telinga umat manusia di seluruh dunia, secara khusus umat Katolik. Terhadap kepergiannya, pasti begitu banyak yang tak rela akan kepergiannya. 

Beliau merupakan sosok pemimpin yang baik, sekaligus mempersatukan pendekatan pastoral yang inklusif dengan tantangan kesehatan hingga kematiannya. Kepergiaannya telah meninggalkan cinta yang mendalam, bagi semua orang yang ditinggalkan, secara khusua umat Katolik di seluruh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun