Cermin adalah refleksi dari bayangan yang ada di depannya , dengan kejernihan sebuah cermin artinya kita akan melihat pantulan gambar yang sempurna . kesempurnaan bukan merupakan perihal yang menarik dan dapat diterima oleh kita yang melihatnya .
Cermin adalah tempat seseorang dapat berbenah diri pada penampilannya, memperbaiki hal yang tidak cocok menjadi lebih baik dan menarik
Kehadiran cermin sangat penting bagi para pemerhati diri agar tampil lebih menawan
Pada cerminlah kita mampu melihat diri secara sempurna dan dapat memperbaikinya sesuai dengan kerakter yang pribadi kita.
Cermin tidak akan menipu penampilan yang ada ,dan tidak dapat memberikan saran apapun terhadap penampilan kita pada saat kita bercermin
Cermin hanya memberikan pembelajaran tentang kejujuran terhadap apa yang akan kita lihat, mampukah kita bercermin dan mengakui bahwa penampilan kita kurang baik dan memperbaikinya
Cermin hanya refleksi dari bayangan kita pada saat itu , baik buruknya kita yang menilai , cermin tidak dapat mengatakan apa apa tentang keberadaan kita pada saat itu
Seperti apa adanya kita , orang akan melihat kita sebagai individu .
Ini adalah cermin dari pribadi kita , maka orang akan melihat baik dan buruk .
cermin tidak dapat memberikan pendapat dan memberikan standar terhadap apa yang dilakukannya , pribadi kitalah yang menjadi standar dalam menilai
pribadi kita yang harus memiliki pengetahuan terhadap penampilan kira pada saat itu .
pribadi tersebut harus diisi dengan pengetahuan dalam memperbaiki apa yang kurang pada diri sendiri .
pribadi ini yang akan menilai kecocokan suatu pengetahuan terhadap penampilan diri pada saat itu
tanpa adanya pengetahuan yang baik penampilan pun kemudian tidak terasa baik dan pastinya akan menimbulkan ketidak cocokan
bagaimana mencocokan diri adalah selera dari masing masing individu , tidak mudah mengelola penilaian ini.
Media sosial adalah cermin kejam dimana benda ini dapat memberikan kritik dan pujian secara bersamaan .
Jangan coba bercermin pada media ini karena ini adalah aspek dimana baik dan buruk dinilai secara gradual dan serampangan .
Semua penilaian diri belum tentu sesuai dengan apa yang dilihat .
Media sosial adalah bentuk cermin tanpa hati dan memiliki senjata yang sangat mematikan untuk membunuh dan menghidupkan sebuah pribadi.
Hanya saja kita secara serampangan menggunakan cermin ini untuk melihat pribadi kita, tanpa memperhitungkan cermin ini memberikan pendapat dengan sangat cepat .
Membuka persoalan pribadi pada cermin ini sama saja menelanjangi diri sendiri pada khalayak umum,
Cermin ini kadang dijadikan senjata pada para pemilik kepentingan untuk memberikan bayangan buruk pada lawan , dan cermin ini akan memberikan penilaian yang sama pada pendapat tersebut .
cermin ajaib ini sekarang dapat membangkitkan orang dengan karakternya dan dapat membangkitkan pemerintahan pula dengan karakternya , atau dapat berlaku sebaliknya .
berbagai kalangan sekarang ingin menguasai cermin ini agar dapat menguasai dunia
BERHATI HATILAH, ANDA MENGUASAINYA ATAU TERJEBAK DIDALAMNYA Â