Mohon tunggu...
Julinda Jacob
Julinda Jacob Mohon Tunggu... Konsultan - Orang rumahan

Seorang ibu rumah tangga yang menuangkan hasil pandangan mata dan pendengaran dalam kehidupan keseharian

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Strategi Menelanjangi Diri Sendiri

19 Februari 2019   11:56 Diperbarui: 19 Februari 2019   12:07 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pinterest.com/galalhaytham --edited

Debat Capres ke-2 tanggal 17 Februari 2019 malam lebih menarik dibanding pertama. Baik Jokowi maupun Prabowo keduanya tampil beda. Jokowi lebih percaya diri, berani, menguasai materi dan permasalahan, pemaparan visi Indonesia Maju ok, program lanjutan gamblang, mudah dipahami dan jelas. 

Ini salah satu kelebihan petahana, langsung kerja praktek di lapangan sehingga dapat memadukan teori dan merekam permasalahan dengan tepat. Di tambah lagi hobi blusukan Jokowi yang memang sangat efektif dalam memetakan permasalahan yang ada di lapangan.

Sedikit berbeda dengan Jokowi, Prabowo tidak segarang saat berpidato atau bicara di medsos, mampu mengontrol emosi dan kelakuan, tidak ada joget ala pantura ataupun pijatan alay. 

Namun sayang dik sayang Prabowo kurang menguasai permasalahan dan materi. Pada awal penyampaian visi misi kalimat yang dilontarkan "jika kami berkuasa". Visi misi yang disampaikan tidak jelas kemana arahnya. Sulit untuk diaplikasikan dan dimengerti. Hanya mengulang-ulang kalimat Pasal 33 UUD 1945 dan menyatakan strategi kami berbeda, namun dimana letak perbedaannya tidak dijelaskan secara gamblang saat debat padahal KPU memberi cukup waktu untuk menyampaikan strategi dan visi misi.  

Tema debat kedua mengenai : lingkungan, pangan, energi, infrastruktur dan sumber daya alam. Tema ini sudah menjadi keseharian bagi Jokowi, program kerja harian beliau. 

Memang agak sulit bagi Prabowo yang belum pernah punya pengalaman menduduki jabatan pimpinan sipil mensinergikan teori dengan visi misi yang akan dicapai, walaupun keduanya sama sama pengusaha, Jokowi pernah menduduki Jabatan Walikota Solo selama 2 periode, Gubernur DKI dan Presiden. 

Pengalaman ini sangat membantu Jokowi dalam mengimplementasikan program kerja dan mengetahui kebutuhan rakyat secara langsung. Namun demikian bukan berarti bahwa tidak ada celah dan kekurangan saat Jokowi memimpin. Tentu ada, namanya manusia tidak ada yang sempurna namun kekurangan ini tidak ditangkap dengan baik oleh Prabowo.

Saat sesi debat tentang Lingkungan Jokowi menyatakan sudah tidak ada kebakaran hutan. Padahal kebakaran hutan dan lahan masih ada. Menurut Litbang Kompas kebakaran hutan dan lahan terakhir terjadi tanggal 19 Februari 2019 di Riau dan beberapa wilayah lainnya. Memang sudah banyak berkurang tidak semasif di era SBY. Tahun 2016 sebanyak 14 ribu hektar dan tahun 2018 menjadi 4ribu hektar saja. 

Artinya Indonesia sudah tidak mengekspor asap lagi ke Singapore dan Malaysia. Dari sini sebetulnya Prabowo bisa membantah pernyataan Jokowi namun tidak dilakukan karena Prabowo sendiri tidak paham masalahnya. Demikin juga tentang pencemaran sungai, satwa yang hilang dari habitatnya serta deforestasi dan galian tambang illegal yang ditinggalkan. (sumber Tempo 18-24 Februari 2019) merupakan permasalahan-permasalahan lingkungan hidup ini saat ini yang belum diselesaikan secara signifikan oleh Jokowi.

Demikian juga pada sesi Infrastruktur. Pernyataan Prabowo bahwa Infrastruktur untuk rakyat bukan rakyat untuk infrastruktur cukup untuk menjadi bahan tertawaan. Bahwa Jokowi tidak hanya membangun jalan tol tetapi ada jalan desa, jalan negara, bendungan, embung, LRT, bandara, pelabuhan, membangun perbatasan dll namun wawasan infrastruktur Prabowo hanya sebatas jalan tol saja. 

Ketika Jokowi bertanya "Infrastruktur apa yang akan bapak bangun untuk pengembangan unicorn unicorn Indonesia?" Prabowo malah bilang "yang onlain, onlain itu bukan ? hahaha...untung Prabowo tidak menjelaskan tentang kuda berbi warna pink bertanduk satu. Ternyata Prabowo gaptek dengan industri digital, Revolusi Industri Unicorn 6.0.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun