Mohon tunggu...
Julita Hasanah
Julita Hasanah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Masih Mahasiswa

A Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mitos & Fakta Ayam dan Telur

7 Januari 2021   14:30 Diperbarui: 16 September 2021   17:18 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedagang Ayam di Pasar Tanjung Jember (Dokpri)

“Tubuh Kita tidak dapat mensitesis asam amino esensial, namun Kita dapat memperolehnya dari Ayam dan Telur yang tersaji di meja makan sehari-hari.”

Seorang pakar nutrisi, Dr .Desianto Budi Utomo,m Ph.D mengatakan u daging dan telur ayam memberikan kontribusi sebagai sumber protein hewani sebesar 65 persen. Kondisi di lapangan juga menunjukkanjika ayam dan telur  masih jadi pilihan utama masyarakat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan akan protein hewani. Hal ini didukung harga ayam dan telur yang ekonomis dan produksinya yang masih terjangkau.

Fakta-fakta di atas menguatkan pentingnya mengkonsumsi ayam dan telur, sayangnya data menunjukkan sebaliknya. Data Organisation for Economic co-operation and Development (OECD) tahun 2018 mengungkapkan konsumsi daging ayam masyarakat Indonesia baru mencapai 7 kg per kapita.

Kita jauh tertinggal dengan negara-negara ASEAN lainnya. Dalam periode yang sama, tingkat konsumsi daging ayam Malaysia sudah mencapai 46 kg per kapita. Kita bahkan kalah dengan Vietnam (13 kg per kapita), Filipina (12,6 kg per kapita) dan Thailand (14,5 kg per kapita).

Memangnya kenapa jika tingkat konsumsi ayam dan telur masih rendah?

Ini adalah sebuah masalah. Tingkat konsumsi ayam dan telur yang rendah menunjukkan pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat yang rendah pula. Sudah bukan rahasia jika negeri Kita tercinta masih dihantui oleh permasalahan gizi buruk, stunting hingga kelaparan. Kekurangan protein hewani dapat dikatakan adalah salah satu penyebabnya.

Pandemi, saat yang tepat tingkatkan konsumsi Ayam dan Telur untuk bantu jaga imunitas...

Di tengah gempuran virus Covid-19, Kita tidak boleh lengah sedikitpun. Selain patuhi protokol kesehatan, menjaga imunitas menjadi sangat krusial. Kabar baiknya, salah satu protein hewani yang bisa berpengaruh pada imunitas namun mudah diperoleh dan terjangkau dari segi harga adalah daging ayam dan telur.

Bosan ? Tenang Kompasianer karena ada beragam pilihan menu ayam dan telur yang dapat kita gunakan sebagai variasi. Mulai dari daging ayam dan telur kukus bagi yang anti goreng-gorengan, soto ayam bagi yang hobi makanan berkuah, ayam telur penyet lengkap dengan lalapan bagi pecinta pedas hingga nasi telur Korea yang lagi hits di kalangan anak muda. Pokoknya banyak menu ciamik yang dapat Kita coba untuk menikmati daging ayam dan telur yang bernutrisi. 

Saking asiknya tak terasa sudah berada di ujung tulisan nih. Mengingat kembali manfaat ayam dan telur bagi kesehatan dan rendahnya konsumsi nasional yang jauh tertinggal dari negara tetangga, Aku ingin mengajak Kompasianer untuk ikut menggalakkan kampanye konsumsi ayam dan telur melalui  media  masing-masing. Di era teknologi sekarang banyak sekali wadah yang memudahkan Kita untuk berkontribusi. 

Mari ikut ambil bagian pada gerakan yang positif ini bersama Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun