Mohon tunggu...
Julianto Simanjuntak
Julianto Simanjuntak Mohon Tunggu... profesional -

.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Semua Orang Punya Sisi Gelap

15 November 2013   11:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:08 4454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup yang transparan jauh lebih menyenangkan. Sebaliknya berteman dengan mereka yang menyimpan masa lalu dan hidup munafik, justru menyebalkan.

Sahabat, semua punya sisi gelap. Anda tidak sendiri.

Saya teringat pada beberapa pengalaman di ruang konseling. Saat itu Penulis menerima klien dengan masalah pelecehan, kekerasan dari orangtua, kasus hamil di luar nikah sampai aborsi, berselingkuh atau bercerai, termasuk rutin mendampingi para napi di penjara dan pecandu di pusat rehabilitasi. Juga mereka yang bergumul dengan identitas gender dan homoseksual.

Semua sisi gelap dari masa lalu Penulis justru menimbulkan bela rasa dan empati. Membantu penulis merasakan luka luka klien. Takut untuk menghakimi. Sebab pengalaman Penulis tidak lebih baik. Pernah merasakan terluka, dilecehkan, dan masa lalu yang buruk.

Justru itu semua menjadi investasi bagi penulis untuk memahami luka konseli. Menjadi sang terluka yang menyembuhkan.

Jangan takut terluka. Jangan menyembunyikan luka. Tak ada luka kita yang sia-sia. Tak ada masa lalu kita yang kelam tak bisa disinari terang Kasih Tuhan. Makin besar luka, makin besar kemungkinan kita menolong sesama yang terluka.

Pengalaman kita boleh buruk. Orang boleh mereka-rekakan hal jahat kepada kita. Tapi Tuhan menggunakannya untuk maksud dan tujuan yang baik. Dia turut bekerja mendatangkan kebaikan lewat situasi hidup kita yang buruk.

Menyembunyikan masa lalu yang kelam, memendam kemarahan, trauma dan kekecewaan hanya membuat emosi negatif kita menumpuk. Lama-kelamaan bisa menjadi penyakit.

Cari dan temuilah minimal satu orang yang dapat menampung curahan hati dari masa lalu anda. Milikilah seorang yang mau menerima diri anda apa adanya. Tak perlu banyak orang. Minimal satu orang, itu sudah cukup untuk kita boleh terbuka dan berbagi.

Di saat Raja Daud gagal dan berzinah, dia punya sahabat bernama Natan, dan bisa mencurahkan perasaan hatinya yang kelam pada Natan dan dia sembuh.

Jangan berharap semua orang akan mengerti dan menerima kita. Tak mungkin. Bangunlah ikatan batin dengan orang terdekat anda. Mintalah mereka menjadi sahabat tempat anda bisa curhat dan sebaliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun