Mohon tunggu...
Julianto Simanjuntak
Julianto Simanjuntak Mohon Tunggu... profesional -

.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sisi Lain dari K-Pop: Hiburan Vs Berhala

17 Juni 2012   04:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:53 14733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya dan K-Pop:

Saya adalah seorang perempuan berumur 15 tahun. Kira-kira setahun yang lalu, ketika saya berumur 14 tahun, saya minta ijin kepada orang tua saya untuk pindah ke kamar yang berada di lantai atas, sedangkan anggota keluarga yang lain memiliki kamar di lantai bawah. Hal itu dikarenakan saya ingin mendapatkan kamar baru yang lebih luas. Selain itu, saya ingin merasa lebih bebas karena ibu saya merupakan tipe ibu yang sangat tegas dan disiplin, sehingga saya merasa terkekang.

Ketika akhirnya saya diijinkan untuk pindah ke kamar atas, awalnya, ibu saya sering pergi ke kamar saya. Namun, beberapa saat kemudian, ia mendapat kecelakaan dan dioperasi, sehingga tidak bisa naik tangga ke kamar saya. Saat itulah, saya mulai sangat menyukai K-Pop, dan mendengar lagu-lagunya setiap hari.

Para penyanyi tersebut sangat mempengaruhi diri saya, saya ingin menjadi seperti mereka. Saat saya mendengar lagu tersebut, awalnya, saya merasa ada sesuatu yang aneh, seperti sedang tersihir dan perasaan saya tidak damai sejahtera, tetapi saya membiarkan hal tersebut. Hubungan saya dengan Tuhan lama-lama menjadi buruk, saya tidak lagi merasakan kerinduan untuk ke gereja, dan tidak lagi bersekutu dengan saudara seiman.

K-pop menjadi berhala baru bagi saya. Saya mulai mempunyai keinginan yang kuat sekali untuk menyamakan berat badan saya dengan salah satu anggota girlband Korea, SNSD, yang mempunyai tinggi yang sama dengan saya. Berapapun orang-orang disekitar saya mengatakan tubuh saya kurus dan tinggi (=p), saya tetap merasa kurang kurus.

Saya sadar dan merasa bahwa Tuhan sedang mengingatkan saya bahwa musik tersebut sudah menjadi berhala saya, tetapi saya tetap saja  mendengarkan musik K-Pop. Entah mengapa saya kemudian mempunyai kerinduan yang sangat kuat untuk menjadi salah satu penyanyi K-Pop. Ketika saya bercerita kepada orangtua tentang cita-cita saya tersebut, orangtua tentu saja  terkejut. Saya mengatakan bahwa setelah lulus SMA saya akan ke Korea untuk menjadi salah satu penyanyi K-Pop. Saya akan mengikuti audisi disana. Saya akan hidup dari pekerjaan seperti itu dan orangtua tidak usah kuatir dengan masa depan saya.

Orangtua saya saat itu terdiam dan menanyakan bagaimana kalau seandainya saya masuk TV dengan pakaian dan gaya seperti K-Pop, bagaimana tanggapan kakek dan nenek dan teman-teman di Gereja. Iya juga….Saya membayangkan kakek akan kaget. Lalu orangtua menyarankan saya mencari kehendak Tuhan. Saya mencoba mencari kehendak Tuhan. Tuhan menjawab kepada saya, “TIDAK”. Kata itu menyentuh hati nurani saya. Saya mulai memikirkan nasehat orangtua saya. Akhirnya, setelah melalui pergumulan yang sangat berat saya membatalkan keinginan saya.

Tetapi, mendengarkan lagu-lagu K-Pop tetap menjadi hobi saya. Sampai suatu sore, ketika saya sedang santai tiduran di kamar, saya mendapat suatu penglihatan. Ada seorang perempuan, berpakaian hitam, yang menunjukkan tubuhnya yang indah, tetapi sangat kurus, sedang berbincang-bincang dengan dua orang temannya. Suasana tersebut sangat menyeramkan. Udara terasa pekat, seperti banyak roh jahat sedang berada di tempat tersebut, saya benar-benar merasakan ketakutan dan tidak damai sejahtera. Ketiga orang tersebut semuanya sangat menyeramkan, walau saya tidak mengetahui identitas mereka, tetapi saya merasa mereka adalah setan.

Kemudian, perempuan tersebut menoleh pada saya. Wajahnya terlihat sangat menyeramkan. Ia mendatangi saya dan menjenguk ke arah saya. Saya merasakan bahwa ia MIRIP dengan salah satu penyanyi dalam grup K-Pop, yang menjadi idola dan role model saya. Gambaran itu terlihat begitu jelas dan tiba-tiba, namun bukan mimpi, karena saya masih sadar. Saya mulai merasa takut dan segera keluar kamar dan turun ke lantai bawah untuk menenangkan diri. Usai perngalaman  itu saya masih tetap mendengarkan K-Pop, karena saya tidak mengerti arti penglihatan tersebut.

Beberapa minggu kemudian, saudara sepupu saya pulang dari Singapura dan berkunjung ke rumah saya. Ia bercerita tentang Illuminati. Dia berkata bahwa Illuminati merupakan semacam organisasi yang dikuasai oleh roh jahat. Sebagian besar artis yang hebat dan populer, menjadi anggota Illuminati. Mereka dijanjikan hal-hal indah seperti menjadi terkenal, penyanyi yang sukses dalam dunia hiburan, dan lain-lain. Tetapi, mereka harus mengikuti apa yang dikatakan oleh Illuminati. Dalam video klip, penampilan, dan lagu-lagu mereka, ada banyak sekali tanda-tanda yang menunjukkan mereka pengikut setan. Contohnya adalah gaya dan segitiga hitam seperti piramid yang terdapat pada mv 2NE1, “I’m The Best”. Selain itu, bentuk telinga Mickey Mouse yang merupakan 3 lingkaran juga merupakan salah satu simbol. Kuku dikuteks hitam, di video klip 4minute, “Volume Up” , simbol mata Horus, dan banyak lagi.

Mendengarkan hal tersebut, saya sungguh tidak percaya. Lalu saya mencoba  mencari kebenaran berita tersebut di internet. Anehnya, semakin saya mencari, semakin terbukti bahwa hal tersebut ternyata benar. Saya mulai  menghapus semua lagu-lagu yang ada di HP  saya. Namun, hal tersebut tidak bertahan lama. Ada dorongan kuat dalam diri saya untuk mendengarkan kembali, dan ada suatu pikiran seperti, “Kan hanya mendengarkan, sekali-sekali tidak apa-apa”, “Kan hanya nge-fans”, dan lain-lain. Akhirnya, saya kembali mendengarkan lagu tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun