Mohon tunggu...
Julianto Simanjuntak
Julianto Simanjuntak Mohon Tunggu... profesional -

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mempersiapkan "Malam Pertama"

2 Maret 2012   07:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:38 2059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_164152" align="aligncenter" width="446" caption="Sumber Shutterstock.com"][/caption]

**Julianto Simanjuntak***

Malam pertama adalah sesuatu yang sangat istimewa dan ditunggu-ditunggu.  Meski bukan segalanya, tapi dia bisa mengungkap banyak "rahasia" dalam perkawinan. Juga menyisakan kenangan istimewa tak terlupakan.

Bagi beberapa orang malam pertama menjadi sesuatu yang  "sakral" sehingga wajib dinikmati dalam  suasana  honey moon alias bulan madu. Dinikmati di suatu tempat dan suasana yang khusus.

Dalam beberapa kasus konseling kami, ternyata mereka tidak   Mempersiapkan "malam pertama"  dan honey moon mereka dengan baik. Akibatnya timbul kekecewaan dan kemarahan.

Beberapa kasus yang bisa jadi pelajaran antara lain

1. Annie (samaran) merasa malam pertamanya hambar alias biasa saja, sebab dia sudah biasa melakukan dengan cowoknya Alan (samaran) sebelum menikah. Bahkan dua hari sebelum mereka diberkati, mereka melakukannya.

2. Andie (samaran) kecewa dengan istrinya Wenny (samaran). Sebab wenny tidak bilang (terbuka) bahwa dia sedang mensturasi saat mereka menikah. Sehingga malam pertama itu Wenny merasa tidak nyaman berhubungan dengan Andie.

3. Toety (samaran), kecewa karena suaminya memaksa dia tidur dan menikmati malam pertama di rumah keluarga suaminya. Rumah itu sempit, dan merasa tidak nyaman melakukannya.

4. Sary (samaran) konsultasi dengan kami sesudah  pulang bulan madu dari beberapa negara di Eropah dengan suaminya Saut (samaran) . Setiap kali mau menikmati hubungan suami istri, Saut selalu ijin ke kamar mandi. Sary bisa menunggu Suaminya satu hingga dua jam. Sampai Sary kesal, karena tidak tahu apa yang dilakukan sang suami. Karena kalau ditanya jawabnya "sebentar". Sary marah lalu memilih  tidur. Begitulah selama 10 hari, Sary benar-benar penasaran dan   tidak tahan. Akhirnya tahulah Sary bahwa suaminya ternyata impoten, tapi tidak mau berterus terang. Sary tentu sangat kecewa. Dia memilih berpisah sementara dengan suaminya sepulang bulan madu tersebut. Sebab bulan madu serasa empedu.

Rancanglah Malam Pertama Anda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun