Mohon tunggu...
Julianda Boangmanalu
Julianda Boangmanalu Mohon Tunggu... Lainnya - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk memahami dan suka pada literasi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pembangunan Destinasi Wisata Kota Subulussalam Melalui Konsep Pentahelix

25 Juli 2022   14:57 Diperbarui: 25 Juli 2022   20:31 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekowisata Lae Soraya, Kota Subulussalam (sumber: facebook.com@wks.komunitas)

Sektor pariwisata memiliki peranan penting sebagai salah satu sumber bagi penerimaan devisa, mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya dalam mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan produktifitas suatu negara. 

Pembangunan sektor pariwisata berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat, membuka peluang investasi, menciptakan peluang usaha, meningkatkan lapangan kerja, mengurangi angka pengangguran serta mengikis angka kemiskinan.

Peningkatan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang tercakup di dalam pembangunan kota, meliputi upaya-upaya perencanaan, implementasi dan pengendalian, serta penciptaan nilai tambah melalui capacity building sumber daya manusia. 

Perwujudan pembangunan kepariwisataan dilakukan dengan memperhatikan kearifan lokal, keanekaragaman, keunikan, kekhasan budaya dan alam, serta kebutuhan manusia untuk berwisata.

Arung Jeram Lae Kombih (sumber: google map (joel jacko)
Arung Jeram Lae Kombih (sumber: google map (joel jacko)

Kota Subulussalam merupakan salah satu kota di Provinsi Aceh. Subulussalam terletak di lintas perbatasan Privinsi Aceh dan Sumatera Utara. Berdasarkan data BPS, Subulussalam memiliki tofografi dataran rendah mencapai 65,94% dan sisanya perbukitan sebesar 34,06% dengan luas wilayah 1.391 kilometer persegi.

Baca juga: Negeri Tambal Sulam

Memiliki bentangan hutan mencapai 34.630 hektar yang terdiri dari status Kawasan Hutan Lindung, Hutan Suaka Margasatwa, Taman Hutan Raya (Tahura), dan Hutan Produksi. Subulussalam memiliki keanekaragaman hayati yang khas bahkan spesies langka di dunia dapat ditemui di hutan Subulussalam. 

Dilansir dari tagar.id, beberapa spesies langka yang pernah ditemui seperti Orangutan Sumatera (Pongo Abelii), Gajah Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae), Burung Rangkong (Bucerotidae), Beruang Madu (Helarctos Malaya US), dan beberapa spesies burung lainnya.

Beberapa tumbuhan endemik yang ada di Subulussalam seperti Pohon Kayu Kapur (Dryobalanops Aromatica), Kayu Damar (Agathis Dammara), Kayu Meranti (Shorea), dan Bunga Bangkai (Amorpopalus Titanum).

Potensi wisata di Subulussalam sangat menjanjikan bagi pertumbuhan ekonomi bila dilakukan sentuhan pembangunan secara sistematis, terencana, inklusif, berkelanjutan, dan bertanggungjawab dengan tetap memberikan perlindungan terhadap kelestarian dan mutu lingkungan hidup, sosial budaya, dan kearifan lokal berdasarkan Syariat Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun