Mohon tunggu...
resista hakares
resista hakares Mohon Tunggu... Administrasi - sederhana mensyukuri apa adanya

bisa jadi apa saja

Selanjutnya

Tutup

Diary

Apa Itu Melamun? Omong Kosong

2 Oktober 2022   10:39 Diperbarui: 2 Oktober 2022   10:41 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam diri ini ada pertarungan angel & evil. Hati kecil ini mengatakan, 'kayanya percuma sholat kali ini. Tidak fokus dan hambar rasa nya'. Lalu hati kecil lain nya mengatakan: "gak apa-apa kurang fokus juga, yang penting kita sholat dan niat kita baik. Itu juga sudah cukup lah". Aku senantiasa mencari pembenaran dan jalan tengah dari pertarungan hitam -- putih hidup ini.

Tak terasa sholatpun berakhir. Salam kanan dan kiri. Ada yang langsung berdiri berlalu pulang. Ada yang merubah posisi duduknya. Ada yang langsung komat-kamit. Ada yang memejamkan mata dengan khusyuk nya. Aku kembali nyangkut dengan fikiran nya tersendiri. 

Aku ikut-ikutan mengucapkan amin seperti orang kebanyakan saat itu. Entah aku mengamini untuk apa, aku tak tahu. Aku percaya saja dengan Iman yang sedang memanjatkan doa.

Dalam fikiran yang tidak pandai ini, aku berucap: kayanya enak banget kalo ngerti sastra arab. Doa ini bisa aku dengar artinya. Yasudahlah tak mengapa, terserah Tuhan saja ingin mengisi otak ini dengan stimulus bergambar seperti apa.

Sekarang sudah Isya, aku ingin mengakhiri judul ini. Aku mulai kalimat pertama sekitar jam 1 siang, selepas sholat jum'atan. Mengapa tulisan ini begitu panjang, karena terdapat tambahan dan revisian. Details-details pada tulisan ini senantiasa di tambahkan, hal ini dilakukan sebagai praktik yang saya lakukan atas apa yang direkomendasikan oleh Sabrang Damar Panuluh, menurut metode yang diciptakan oleh Richard Feynman.

Dan aku melakukan ini di sela-sela kesibukkan lainnya, berleha-leha dan mengurus rumah. Pada kalimat-kalimat awal, kuanggap seperti aku tarik nafas dengan cepat, 2 lembar sekaligus di hajar. Lalu aku tahan nafas, bertahan agar tidak bosan sambil memainkan hal-hal lainnya. 

Makan, ngurus anak, main game, nonton youtube, posting jualan di medsos walaupun jarang ada yang beli, bolak-balik sholat dan wudhu kembali. Lalu sekarang kuanggap seperti sedang ingin melepaskan semua yang terjadi, siap upload dan finishing dikit-dikit agar sederhana, cantik, dan menarik. 

Persis kata jurus pernafasan diafragma. Ambil nafas, tahan sebentar, lalu lepaskan. Yang sembari dikombinasikan dengan Metode Richard Feynman.

Apriori: pengalaman yang ada sebelum pengetahuan.

Sekian dan selamat malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun