Mohon tunggu...
resista hakares
resista hakares Mohon Tunggu... Administrasi - sederhana mensyukuri apa adanya

bisa jadi apa saja

Selanjutnya

Tutup

Diary

Apa Itu Melamun? Omong Kosong

2 Oktober 2022   10:39 Diperbarui: 2 Oktober 2022   10:41 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku tak peduli walau harus memakai kaos oblong atau menghadapmu dalam keadaan penuh najis. Engkau adalah kekasihku, yang pasti menerima permohonan maafku. Engkau adalah kekasihku, yang selalu setia menolong tanpa pamrih. Yang kubisa perbuat hanyalah mencoba lebih baik dan lebih sopan dalam berbicara kepadaMu.

Lalu. Rukuk, berdiri lagi, sujud, aku masih setia mempraktekan jurus pernafasan diafragma ini. Referensi dari sekitar 5 website dan 3 video dari youtube. Saya combine informasi ini, mencari dan memilih yang sekiranya masuk akal dan cocok untuk di pakai. Yang kuingat ada 2 metode yang serupa. Yaitu: Tahan nafas 1 detik, tahan 4 detik, dan buang 5 detik. Metode ini seperti yang digunakan pada saat berenang.

Ada juga tehnik 4:6:7. Tarik nafas 4 detik, tahan nafas 6 detik, dan buang nafas 7 detik. Rasakan, nikmati, beri konsentrasi, dan cobalah untuk tenang. Karena jantung di beri triger tempo untuk  untuk santai. Semudah itu untuk di coba dan praktekan menurutku.

Basicnya kata mereka, nafas dengan menggunakan otot/tarikan perut/diafragma. Karena judulnya diafragma/perut maka dada atau bahu tidak boleh ikutan naik atau bergerak seiring kita bernafas. Coba dan latihlah, pegang dan rasakan dengan beredekap di antara dada dan perut kita. 

Pertama nyobain seperti orang bodoh, ya tak apalah namanya juga belajar. Dianggap bodoh beneran pun tak masalah, mulut orang lain ingin bicara apa bukanlah kuasa kita.

Menurut tehnik pernafasan diafragma ini, saat kita bernafas dada dan bahu tidak boleh naik atau mengencang. Nah yang belum aku ketahui adalah: adakah manfaatnya bernafas dengan menggunakan otot dada dan bahu ini?

Tak ada yang tahu bahwa saat ini saya sedang melakukan yoga, meditasi, sholat, menghayal, ngulik bahan tulisan, mengingat-ingat pelajaran kemarin, kegiatan ini terjadi dalam waktu yang nyaris  bersaamaan ini. Ternyata enak juga sholat sambil mempraktikkan jurus diafragma ini.

Diantara bangkit dari rukuk atau sedang duduk diantara sujud, aku berfikir apakah aku sedang dalam keadaan overthingking ataukah bukan? Namun segera kutepis pertanyaan itu. Karena aku tahu dan percayai bahwa fikiran selalu bekerja dengan rumitnya setiap saat, setiap detiknya. 

Otak tidak bisa di berhentikan, bahkan pada saat kita tidur. Otak bekerja seperti nafas, yang sadar atau tidak kita sadari ia selalu bekerja sendiri dengan urusannya. Aku mendapatkan pengetahuan ini dari,,,,,,, aduh siapa namanya lupa. Ia orang Budha atau Hindu, berkebangsaan dari Pakistan atau India, saya lupa.

Aku sering merasa cemas, banyak fikiran, dll. Saya ingin belajar gimana caranya supaya dapat tenang. Seringkali merasa frustasi atau depresi. Nah, beranjak dari ingin tahu dan ingin lebih sadar dan kenal dengan diri sendiri, kadang saya mencari tahu tentang gejala-gejala yang ter capture oleh panca indra ini. 

Dan permasalahan tentang ribuan cerita yang ada dalam otak ini, terhenti oleh penjelasan orang India/Pakistan tersebut. Saya rasa jawabannya sudah sangat memuaskan untuk ku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun