Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Dedi Mulyadi dan Langkah Berani: Mengubah RS Al Ihsan Jadi Welas Asih, Demi Pelayanan Optimal?

11 Juli 2025   14:49 Diperbarui: 11 Juli 2025   14:49 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
RS Al Ihsan ganti nama jadi Welas Asih, keputusan itu sudah ditandatangani Gubernur Dedi Mulyadi, Rabu (2/7/2025). | KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah

Janji ini memberikan harapan sekaligus menimbulkan keraguan. Pertanyaan "Demi Pelayanan Optimal?" semakin mengemuka. Apakah rencana peningkatan ini sudah memiliki peta jalan yang jelas? Berapa anggaran yang akan dialokasikan? Bagaimana dengan sumber daya manusia, teknologi medis, dan sistem manajemen yang diperlukan untuk mencapai level sekelas RSHS? 

Semua ini membutuhkan investasi besar, perencanaan matang, dan eksekusi yang konsisten, bukan sekadar pergantian nama.

Peningkatan kelas rumah sakit tidak semudah membalik telapak tangan. Ini melibatkan penambahan dan perbaikan infrastruktur, pengadaan alat-alat medis canggih, peningkatan kapasitas dan kapabilitas tenaga medis melalui pelatihan berkelanjutan, serta restrukturisasi sistem pelayanan agar lebih efisien dan ramah pasien. 

Semua ini memerlukan komitmen anggaran yang berkelanjutan dan pengawasan yang ketat. Jika janji ini tidak diikuti dengan langkah konkret dan terukur, maka ini hanya akan menjadi janji manis yang menguap.

Masyarakat Jawa Barat, khususnya Bandung Raya, sangat berharap RSUD Welas Asih benar-benar menjadi kebanggaan. Mereka menginginkan pelayanan yang berkualitas dan terjangkau, terutama bagi warga kurang mampu. 

Banyaknya aktivitas bakti sosial yang sebelumnya dilakukan oleh RSUD Al Ihsan, seperti khitanan massal, pengobatan gratis, dan bantuan penanggulangan bencana, menunjukkan bahwa rumah sakit ini memang memiliki jiwa sosial yang kuat. 

Harapan masyarakat adalah agar semangat ini tidak hanya dipertahankan, tetapi juga diperkuat di bawah nama baru.

Maka, tantangan Dedi Mulyadi dan jajaran manajemen RSUD Welas Asih ada pada bagaimana mereka mampu menerjemahkan nama "Welas Asih" menjadi tindakan nyata. Nama yang indah dan lokal akan sia-sia jika antrean masih panjang, fasilitas kurang memadai, atau pelayanan terasa dingin dan tidak empati. 

Rasa belas kasih harus tercermin dalam setiap prosedur medis, setiap sapaan perawat, dan setiap upaya rumah sakit untuk menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan.

Pelayanan Optimal: Komitmen Melampaui Nama

Pada akhirnya, pertanyaan "Demi Pelayanan Optimal?" adalah inti dari seluruh polemik ini. Pergantian nama hanyalah sebuah event. Yang terpenting adalah proses dan hasil setelahnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun