Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Kusir Tarogong Pelestari: Kuda, Budaya, dan Delman Kontribusi Nyata Ekonomi Keluarga Garut

9 Juni 2025   11:16 Diperbarui: 9 Juni 2025   11:52 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Delman dengan kusir Pak Sukirman melanjutkan perjalanan di Tarogong Kaler, Garut, Senin (9/6/2025). | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Saat kita membayangkan Garut, Jawa Barat, pikiran kita langsung tertuju pada dodol Garut, camilan manis yang menjadi ikon kota ini. Banyak penjual dodol bisa kita temukan, terutama di Alun-Alun Tarogong. 

Namun, di balik keramaian jajanan dan oleh-oleh, ada pemandangan lain yang tak kalah menarik dan memiliki sejarah panjang yakni delman. 

Di Alun-Alun Tarogong, profesi kusir delman masih hidup, meski jumlahnya sudah tidak sebanyak dulu. Mereka tetap eksis, mencari nafkah, dan menjadi bagian dari denyut nadi ekonomi keluarga mereka.

Saya berkesempatan untuk berbincang dengan salah seorang kusir, Sukirman (55 tahun), pada pagi hari ini, Senin, 9 Juni 2025. Pertemuan ini terjadi di daerah Rancabango, Tarogong Kaler, yang merupakan rute akhir bagi banyak delman. 

Sukirman bercerita bahwa ia sudah hampir 25 tahun menjalani profesi ini, sebuah pekerjaan yang ia warisi secara turun-temurun dari keluarganya.

Kisah Sukirman: Profesi Warisan dan Tantangan Zaman

Sukirman mulai menarik delman sejak usianya menginjak 30 tahun. Ia tidak hanya meneruskan pekerjaan ayahnya, tapi juga pekerjaan kakeknya. 

Ini adalah sebuah tradisi yang sudah mengakar kuat dalam keluarganya. Dulu, kata Sukirman, jumlah delman sangat banyak. Bisa mencapai puluhan, bahkan ratusan. 

Mereka melayani berbagai rute, dari pusat kota hingga ke pelosok desa. Delman adalah alat transportasi utama bagi banyak orang, baik untuk bepergian, mengangkut barang, atau sekadar jalan-jalan.

Namun, zaman berubah. Kendaraan bermotor semakin banyak. Angkot, ojek, dan mobil pribadi dengan mudah ditemukan di mana-mana. Hal ini membuat peran delman sebagai transportasi umum mulai tergeser. 

Sukirman tidak menampik bahwa pendapatan sebagai kusir delman sekarang tidak sebesar dulu. Dulu, ia bisa membawa pulang uang yang cukup banyak setiap harinya. Sekarang, ia harus lebih bersabar dan kadang hanya mendapatkan sedikit uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun