Musim Kurban 2025 sudah di depan mata. Bagi umat Muslim, ibadah Kurban adalah momen penting yang dinanti. Namun, di balik niat suci beribadah, seringkali muncul pertanyaan besar, bagaimana cara memilih hewan Kurban yang tepat?Â
Apakah kita harus main tebak-tebakan harga, berharap dapat yang murah tanpa tahu kualitasnya? Atau, apakah ada cara yang lebih pasti, dengan mengutamakan kualitas dan kepercayaan terhadap penjual?
Memang, membeli hewan Kurban bukan seperti membeli kebutuhan pokok sehari-hari di pasar. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan, mulai dari jenis hewannya, usia, kondisi kesehatan, hingga bobot. Semua ini akan berpengaruh pada harga.Â
Di sisi lain, sebagai pekurban, kita tentu ingin memastikan hewan yang dikurbankan adalah yang terbaik, sesuai syariat, dan bermanfaat bagi penerima. Inilah yang kita sebut kualitas. Dan yang tak kalah penting, kita butuh kepercayaan kepada pihak yang menjual hewan Kurban tersebut.
Mari kita bicara soal harga. Fluktuasi harga hewan Kurban adalah hal biasa menjelang Hari Raya Idul Adha. Harga bisa melonjak karena permintaan yang tinggi, atau bisa juga ada perbedaan harga signifikan antara satu penjual dengan yang lain.Â
Pekurban seringkali tergoda dengan harga miring, berharap bisa berhemat. Namun, apakah harga murah selalu menjamin kualitas? Ini adalah pertanyaan krusial yang perlu kita jawab.Â
Terkadang, harga yang terlalu rendah bisa menjadi indikasi adanya masalah pada hewan, entah itu kondisi kesehatan yang kurang baik, usia yang tidak memenuhi syarat, atau bobot yang tidak sesuai.
Di sisi lain, harga yang mahal juga tidak selalu menjadi jaminan mutlak akan kualitas terbaik. Ada saja penjual yang mengambil keuntungan berlebihan. Oleh karena itu, kita tidak bisa hanya berpatokan pada harga.Â
Membeli hewan Kurban hanya berdasarkan harga termurah atau termahal tanpa informasi yang cukup, sama saja seperti main tebak-tebakan. Kita tidak punya pegangan pasti.
Lalu, bagaimana dengan kualitas? Kualitas hewan Kurban mencakup beberapa aspek penting. Pertama, usia. Kambing atau domba harus sudah berusia minimal satu tahun. Sapi atau kerbau minimal dua tahun. Kedua, kondisi kesehatan.Â
Hewan harus sehat, tidak cacat, tidak kurus kering, tidak pincang, dan tidak buta. Ciri-ciri hewan sehat bisa dilihat dari fisiknya yang bugar, mata yang bening, bulu bersih, nafsu makan baik, dan gerakannya lincah. Ketiga, bobot. Bobot hewan juga penting, karena akan memengaruhi jumlah daging yang dihasilkan.