Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Odong-Odong Dapur Cuan: Lebih dari Sekadar Bisnis, Ini adalah Gerakan Ekonomi Kreatif Keluarga

18 Mei 2025   15:12 Diperbarui: 18 Mei 2025   15:12 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Odong-odong dapur cuan: pedagang keliling menjual aneka kebutuhan dapur menggunakan sepeda motor modifikasi. | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Di tengah arus pengangguran yang kian terasa di berbagai penjuru, kita menyaksikan beragam cara masyarakat beradaptasi dan mencari nafkah. 

Pemandangan penjual keliling bukanlah hal baru. Mereka menjajakan dagangan, mulai dari sayuran segar hingga kebutuhan rumah tangga, menyusuri jalanan kampung, perumahan, dengan setia menggunakan sepeda motor roda dua, roda tiga, bahkan mobil yang telah dimodifikasi sedemikian rupa hingga menyerupai lapak warung berjalan.

Fenomena ini menunjukkan semangat pantang menyerah dan kreativitas yang tumbuh subur di tengah keterbatasan. Mereka tidak terpaku pada pekerjaan formal yang mungkin sulit didapatkan. Mereka menciptakan peluang sendiri, memanfaatkan apa yang dimiliki, dan bergerak aktif menjangkau konsumen.

Kini, muncul sebuah inovasi menarik yang patut diperhatikan: "Odong-Odong Dapur Cuan." Istilah ini mungkin terdengar unik, bahkan sedikit jenaka, namun menyimpan makna yang dalam tentang bagaimana sebuah ide sederhana dapat menjelma menjadi sumber penghidupan yang berarti.

"Odong-Odong Dapur Cuan" bukanlah sekadar berjualan keliling biasa. Ini adalah konsep di mana seseorang, dengan cerdik dan kreatif, memodifikasi sepeda motornya menjadi sebuah lapak dagangan yang khusus menyediakan kebutuhan dapur dan kebutuhan keluarga sehari-hari.

Bayangkan sebuah sepeda motor yang dilengkapi rak-rak atau box-box penyimpanan yang tertata rapi. Di atasnya, tersusun aneka bumbu dapur yang aromanya menggoda, sayuran segar yang warnanya cerah, lauk-pauk siap santap yang praktis, serta berbagai kebutuhan pokok lainnya yang lazim dicari ibu rumah tangga.

Penjual "Odong-Odong Dapur Cuan" ini tidak hanya menawarkan kemudahan berbelanja tanpa harus pergi jauh ke pasar atau supermarket. Mereka juga membawa serta keramahan dan interaksi personal yang mungkin hilang dalam transaksi di tempat yang lebih besar.

Mereka hadir di depan pintu rumah, di gang-gang sempit, menawarkan solusi praktis bagi keluarga yang membutuhkan bahan masakan atau lauk-pauk dengan cepat dan mudah. Keberadaan mereka menjadi angin segar, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu atau transportasi.

Lebih dari sekadar transaksi jual beli, "Odong-Odong Dapur Cuan" adalah wujud dari gerakan ekonomi kreatif di tingkat keluarga. Ini adalah bagaimana individu atau keluarga memanfaatkan keterampilan, pengetahuan tentang kebutuhan pasar lokal, dan kreativitas dalam memodifikasi alat transportasi menjadi sumber pendapatan.

Ini bukan hanya tentang mencari keuntungan semata, tetapi juga tentang membangun kemandirian ekonomi keluarga. Dengan berjualan langsung kepada konsumen, mereka memangkas rantai distribusi yang panjang, memungkinkan mereka mendapatkan keuntungan yang lebih baik dan menawarkan harga yang lebih bersaing.

Semangat pantang menyerah menjadi modal utama para pelaku "Odong-Odong Dapur Cuan." Mereka menghadapi tantangan cuaca, persaingan, dan berbagai kendala di jalanan. Namun, dengan tekad yang kuat untuk menghidupi keluarga, mereka terus bergerak, mencari pelanggan, dan mengembangkan usaha mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun