Pantai dan laut selalu menjadi magnet bagi berbagai kalangan, terutama saat momen liburan tiba, seperti halnya perayaan Idul Fitri. Keindahan hamparan air biru dan pasir putih seolah menjadi oase untuk melepaskan penat.Â
Namun, ironisnya, pesona alami ini seringkali ternoda oleh perilaku sebagian kecil pengunjung yang tidak bertanggung jawab, membuang sampah sembarangan ke laut.Â
Padahal, cara termudah untuk berbagi dengan laut, sebagai wujud kepedulian kita, adalah dengan menjaganya dan tidak menambah timbunan sampah di dalamnya.
Pengalaman positif ini dibagikan oleh keluarga H. Hendra dan Hj. Lisda, wisatawan asal Kota Bandung, saat mereka menikmati liburan di Pantai Pangandaran pada awal April 2025.Â
Keluarga ini menyadari betul pentingnya menjaga keindahan dan kebersihan lingkungan pantai. Mereka memilih untuk tidak membuang sampah sembarangan, sebagai bentuk kontribusi sederhana namun bermakna dalam melestarikan pesona Pangandaran.Â
Tindakan kecil ini menjadi contoh nyata bagaimana setiap individu dapat berperan aktif dalam menjaga keindahan laut.
Artikel ini akan mengupas lebih lanjut betapa mudahnya berbagi dengan laut hanya dengan satu tindakan sederhana yaitu tidak membuang sampah.Â
Selanjutnya, akan dibahas mengenai dampak buruk sampah terhadap ekosistem laut, pentingnya kesadaran dan tindakan nyata dari setiap individu, serta bagaimana tindakan sederhana ini dapat menjadi wujud syukur dan kepedulian kita terhadap alam yang telah memberikan begitu banyak manfaat.Â
Mari kita telaah lebih dalam mengapa menjaga laut dari sampah adalah bentuk berbagi yang paling mendasar dan bermakna.
Dampak Buruk Sampah bagi Ekosistem Laut
Dampak buruk sampah bagi ekosistem laut sungguh mengerikan dan meluas. Sampah plastik, misalnya, dapat bertahan hingga ratusan tahun di laut, terpecah menjadi mikroplastik yang kemudian tertelan oleh berbagai jenis biota laut, mulai dari plankton hingga paus.Â