Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas U-17 dan Adab sebagai Identitas: Evandra Florasta dan Contoh yang Baik

9 April 2025   18:48 Diperbarui: 9 April 2025   18:48 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Evandra Florasta merayakan gol ke gawang Yaman, pada Senin (7/4/2025) di Stadion Prince Abdullah Al Faisal, Jeddah, Arab Saudi. | PSSI via KOMPAS.COM

Di tengah gegap gempita perhelatan Piala Asia U-17 2025, sebuah momen unik dan menyentuh hati justru lahir dari interaksi di luar hiruk pikuk persaingan sengit di lapangan hijau. 

Pertandingan antara Timnas Indonesia U-17 melawan Yaman bukan hanya menyuguhkan drama dan gol-gol indah, namun juga mengabadikan sebuah adegan yang viral dan sarat makna. 

Sosok Evandra Florasta, pemain muda bernomor punggung 6 dari Garuda Muda, menjadi buah bibir bukan hanya karena kontribusinya di lapangan, tetapi juga karena adab luhurnya.

Kala peluit panjang berbunyi di Stadion Prince Abdullah Al Faisal Sports City, Senin (7/4/2025) malam, yang memastikan kemenangan gemilang 4-1 bagi Timnas U-17 atas Yaman.

Laga malam itu, sekaligus memastikan Garuda Muda lolos ke Piala Dunia U-17 2025, sorotan kamera tak hanya tertuju pada selebrasi kemenangan. 

Sebuah video singkat namun penuh arti beredar luas di berbagai platform media sosial, mulai dari TikTok, Instagram, hingga Twitter. 

Dalam rekaman tersebut, Evandra, sang gelandang Bhayangkara Presisi Indonesia F.C. yang tampil memukau, terlihat menghampiri sang pengadil lapangan.

Bukan gestur protes atau luapan emosi sesaat, melainkan sebuah tindakan yang mencerminkan didikan dan nilai-nilai luhur. Dengan sopan, Evandra menarik lembut tangan wasit yang memimpin pertandingan. 

Sebuah ciuman hormat mendarat di punggung tangan sang pengadil, sebuah tradisi yang kaya akan makna respek dan penghargaan. 

Sebelum momen yang mengundang decak kagum itu terjadi, terlihat sekilas interaksi singkat antara Evandra dan sang wasit, seolah ada jalinan komunikasi yang baik terjalin di tengah intensitas pertandingan.

Aksi spontan namun berkelas dari pemain kelahiran 17 Juni 2008 ini seketika membanjiri linimasa dengan komentar-komentar positif dari warganet. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun