Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pertunjukan Silaturahmi: Rumah Terbuka, Tempat Seni Berkomunikasi dan Berinteraksi Pasca Ramadan

2 April 2025   16:51 Diperbarui: 2 April 2025   16:51 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kumpulan keluarga pasca Ramadan di hari ketiga Lebaran. Tarogong Kaler, Garut, Jawa Barat, Rabu, (2/4/2025). | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Pasca merampungkan ibadah puasa Ramadan yang penuh khidmat, umat Muslim merayakan Idulfitri dengan berbagai tradisi yang mempererat tali persaudaraan. 

Salah satu tradisi yang masih lestari di Indonesia, khususnya di Garut, Jawa Barat adalah "Rumah Terbuka". 

Lebih dari sekadar ajang bersalaman dan saling memaafkan, "Rumah Terbuka" menjelma menjadi panggung pertunjukan silaturahmi, di mana seni berkomunikasi hati dan berinteraksi antar anggota keluarga ditampilkan dengan apik. 

Di tengah kesibukan dan jarak yang mungkin memisahkan, momen ini menjadi oase untuk kembali merajut kebersamaan.

"Rumah Terbuka" bukan hanya tentang bertukar ucapan maaf, tetapi juga tentang menciptakan ruang di mana setiap anggota keluarga dapat merasa diterima dan dihargai. 

Di rumah paman di Tarogong Kaler, Garut, pada Rabu, 2 April 2025, keturunan Almarhum Bapak Aki Tono Rancabango berkumpul untuk merayakan Idulfitri 1446 Hijriah. 

Acara ini menjadi momentum untuk saling bertukar cerita, mengenang masa lalu, dan memperkuat ikatan keluarga. Hidangan khas Lebaran, tawa anak-anak yang menerima hadiah uang, dan foto bersama menjadi saksi bisu kehangatan silaturahmi yang terjalin.

Lebih dari sekadar tradisi, "Rumah Terbuka" adalah investasi sosial yang memperkuat fondasi keluarga. Dalam momen ini, nilai-nilai luhur seperti saling menghormati, mengasihi, dan memaafkan diwariskan kepada generasi muda. 

Acara ini bukan hanya tentang merayakan kemenangan setelah berpuasa, tetapi juga tentang membangun jembatan hati yang kokoh antar anggota keluarga.

Seni Berkomunikasi Hati

Dalam "Rumah Terbuka" pasca Ramadan, seni berkomunikasi hati terwujud melalui tatapan mata yang penuh kasih, senyuman hangat, dan ucapan maaf yang tulus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun