Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Pengusaha Amparan: Temukan "The One", Raih Sukses di Tengah Persaingan Ramadan

28 Maret 2025   07:39 Diperbarui: 28 Maret 2025   10:14 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedagang kaki lima di Pasar Ujungberung Kota Bandung, sedang sibuk melayani pembeli, Jumat, (28/3/2025). | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Di hari Jumat pagi ini, atau hari ke-28 Ramadan 1446 Hijriah, 2025, di pasar tradisional Ujungberung Kota Bandung, geliat para pedagang kaki lima, yang saya sebut dengan istilah "Pengusaha Amparan" karena cara mereka mengais rezeki dengan terpal atau lapak meja, atau gerobak, terlihat begitu dinamis. 

Mereka sibuk melayani pelanggan yang membeli beragam produk, mulai dari pakaian lebaran, pernak pernik khas Ramadan hingga makanan dan minuman untuk berbuka puasa.

Ramadan, bagi "Pengusaha Amparan", bukan hanya bulan penuh berkah, tetapi juga bulan penuh tantangan. Persaingan antar pedagang semakin ketat, dengan banyaknya pendatang baru yang memanfaatkan momen ini untuk mencari rezeki. 

Namun, di tengah persaingan yang sengit, ada satu kunci yang dapat membantu "Pengusaha Amparan" meraih sukses yakni menemukan "The One" atau target pasar yang tepat.

Mengapa "The One" Sangat Penting di Ramadan?

Perubahan perilaku konsumen selama Ramadan menghadirkan peluang sekaligus tantangan. Kebutuhan akan takjil, hidangan berbuka, pakaian baru, dan pernak-pernik Lebaran meningkat drastis. "Pengusaha Amparan" yang mampu mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan spesifik ini akan memiliki keunggulan kompetitif. 

Mereka yang fokus pada produk atau jasa yang paling dicari, seperti takjil kekinian atau pakaian Lebaran dengan desain unik, akan lebih mudah menarik perhatian pembeli di tengah keramaian.

Persaingan yang ketat di bulan Ramadan menuntut "Pengusaha Amparan" untuk lebih kreatif dan inovatif. Menawarkan produk atau jasa yang berbeda dari pedagang lain, memberikan pelayanan yang lebih baik, atau menciptakan pengalaman belanja yang unik dapat menjadi pembeda. 

Misalnya, pedagang takjil dapat menawarkan variasi menu yang tidak biasa, pedagang pakaian dapat memberikan layanan konsultasi gaya, atau pedagang pernak-pernik dapat menciptakan suasana belanja yang meriah dan menghibur.

Waktu yang terbatas selama Ramadan memaksa "Pengusaha Amparan" untuk bekerja lebih efisien. Dengan memahami "The One" atau target pasar yang tepat, mereka dapat fokus pada produk atau jasa yang paling laku dan menghindari pemborosan waktu serta modal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun