Di hari Jumat pagi ini, atau hari ke-28 Ramadan 1446 Hijriah, 2025, di pasar tradisional Ujungberung Kota Bandung, geliat para pedagang kaki lima, yang saya sebut dengan istilah "Pengusaha Amparan" karena cara mereka mengais rezeki dengan terpal atau lapak meja, atau gerobak, terlihat begitu dinamis.Â
Mereka sibuk melayani pelanggan yang membeli beragam produk, mulai dari pakaian lebaran, pernak pernik khas Ramadan hingga makanan dan minuman untuk berbuka puasa.
Ramadan, bagi "Pengusaha Amparan", bukan hanya bulan penuh berkah, tetapi juga bulan penuh tantangan. Persaingan antar pedagang semakin ketat, dengan banyaknya pendatang baru yang memanfaatkan momen ini untuk mencari rezeki.Â
Namun, di tengah persaingan yang sengit, ada satu kunci yang dapat membantu "Pengusaha Amparan" meraih sukses yakni menemukan "The One" atau target pasar yang tepat.
Mengapa "The One" Sangat Penting di Ramadan?
Perubahan perilaku konsumen selama Ramadan menghadirkan peluang sekaligus tantangan. Kebutuhan akan takjil, hidangan berbuka, pakaian baru, dan pernak-pernik Lebaran meningkat drastis. "Pengusaha Amparan" yang mampu mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan spesifik ini akan memiliki keunggulan kompetitif.Â
Mereka yang fokus pada produk atau jasa yang paling dicari, seperti takjil kekinian atau pakaian Lebaran dengan desain unik, akan lebih mudah menarik perhatian pembeli di tengah keramaian.
Persaingan yang ketat di bulan Ramadan menuntut "Pengusaha Amparan" untuk lebih kreatif dan inovatif. Menawarkan produk atau jasa yang berbeda dari pedagang lain, memberikan pelayanan yang lebih baik, atau menciptakan pengalaman belanja yang unik dapat menjadi pembeda.Â
Misalnya, pedagang takjil dapat menawarkan variasi menu yang tidak biasa, pedagang pakaian dapat memberikan layanan konsultasi gaya, atau pedagang pernak-pernik dapat menciptakan suasana belanja yang meriah dan menghibur.
Waktu yang terbatas selama Ramadan memaksa "Pengusaha Amparan" untuk bekerja lebih efisien. Dengan memahami "The One" atau target pasar yang tepat, mereka dapat fokus pada produk atau jasa yang paling laku dan menghindari pemborosan waktu serta modal.Â