Tanggal 17 Maret 2025, bertepatan dengan 17 Ramadan 1446 Hijriah, menjadi momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Pada hari yang penuh berkah ini, diperingati Nuzulul Quran, peristiwa turunnya wahyu pertama Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira. Peristiwa ini bukan hanya sekadar catatan sejarah, tetapi juga titik awal dari peradaban yang dibangun atas dasar wahyu dan petunjuk Ilahi.
"Iqra!" (Bacalah!). Perintah pertama yang disampaikan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW ini menjadi tonggak awal turunnya Al-Quran, kitab suci umat Islam. Perintah ini bukan hanya sekadar anjuran untuk membaca teks, tetapi juga ajakan untuk merenungkan, memahami, dan mengamalkan isi wahyu yang diturunkan.
Nuzulul Quran adalah peristiwa yang sangat istimewa. Malam itu, langit seolah terbuka, dan bumi diselimuti cahaya wahyu. Malaikat Jibril menyampaikan lima ayat pertama dari Surah Al-Alaq, yang menjadi awal dari perjalanan panjang pewahyuan Al-Quran. Peristiwa ini menandai dimulainya era baru bagi umat manusia, era di mana petunjuk Ilahi menjadi pedoman hidup.
Perintah "Iqra" mengandung makna yang sangat luas. Membaca bukan hanya sekadar aktivitas literasi, tetapi juga proses pencarian ilmu dan kebijaksanaan. Al-Quran mengajak umatnya untuk membaca tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang tersebar di alam semesta, merenungkan sejarah umat manusia, dan memahami hakikat kehidupan.
Nuzulul Quran menjadi pengingat bagi umat Muslim tentang pentingnya ilmu pengetahuan. Al-Quran adalah sumber ilmu yang tak terbatas, yang mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari spiritualitas, etika, hukum, hingga sains. Dengan membaca dan memahami Al-Quran, umat Muslim dapat meraih kebijaksanaan dan menjalani kehidupan yang bermakna.
Malam Nuzulul Quran juga dikenal sebagai Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Pada malam ini, Allah SWT melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, membaca Al-Quran, dan berdoa pada malam yang penuh berkah ini.
Peringatan Nuzulul Quran setiap tahunnya menjadi momentum bagi umat Muslim untuk merefleksikan diri, mengevaluasi kualitas ibadah, dan memperbarui komitmen untuk mengamalkan ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah saat yang tepat untuk merenungkan makna "Iqra" dan menjadikannya sebagai landasan dalam mencari ilmu dan kebijaksanaan.
Di tengah arus informasi yang deras, Al-Quran hadir sebagai kompas yang menuntun umat Muslim untuk membedakan antara yang hak dan yang batil. Al-Quran mengajarkan nilai-nilai universal seperti keadilan, kejujuran, toleransi, dan kasih sayang, yang relevan dalam setiap zaman dan tempat.
Nuzulul Quran bukan hanya peristiwa sejarah, tetapi juga sumber inspirasi bagi umat Muslim untuk terus berkarya dan berinovasi. Al-Quran mendorong umatnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak, demi kemaslahatan umat manusia.
Perintah "Iqra" juga menjadi panggilan untuk membangun peradaban yang berlandaskan pada nilai-nilai Ilahi. Al-Quran mengajarkan pentingnya membangun masyarakat yang adil, makmur, dan harmonis, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi.
Nuzulul Quran menjadi pengingat bagi umat Muslim untuk selalu menjaga hubungan baik dengan sesama manusia dan alam semesta. Al-Quran mengajarkan pentingnya saling menghormati, tolong-menolong, dan menjaga kelestarian lingkungan.