Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Ayah dan Ibu, Pastikan Jaga Gizi Anak Tetap Optimal di 10 Hari Kedua Ramadan

11 Maret 2025   19:20 Diperbarui: 12 Maret 2025   09:51 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Sahur sangat berguna untuk memberi tubuh cadangan energi selama berpuasa. (Sumber: SHUTTERSTOCK via Kompas.com)

Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah dan ampunan, di mana umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa. Bagi anak-anak, puasa bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama di 10 hari kedua Ramadan, ketika tubuh mulai beradaptasi dengan perubahan pola makan. 

Oleh karena itu, peran ayah dan ibu sangat penting dalam memastikan gizi anak tetap optimal selama periode ini. Gizi yang baik akan mendukung tumbuh kembang anak, menjaga kesehatan, dan memberikan energi yang cukup untuk beraktivitas dan beribadah.

Pentingnya Gizi Optimal di 10 Hari Kedua Ramadan

Pentingnya gizi optimal di 10 hari kedua Ramadan tidak dapat diabaikan, terutama bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Asupan nutrisi yang seimbang dan berkualitas akan mendukung kesehatan mereka secara keseluruhan, menjaga energi dan konsentrasi, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh. 

Ayah dan ibu memiliki peran krusial dalam memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang cukup selama periode ini. Dengan memberikan makanan yang sehat dan bergizi saat sahur dan berbuka, serta mencukupi kebutuhan cairan, anak-anak dapat menjalankan ibadah puasa dengan lancar dan tetap aktif.

Sahur adalah waktu makan yang sangat penting untuk memberikan energi sepanjang hari. Oleh karena itu, pastikan anak-anak mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, serat, dan vitamin. Contoh menu sahur yang sehat adalah nasi merah, telur dadar, sayuran, dan buah-buahan. 

Jangan lewatkan sahur, karena dapat menyebabkan anak-anak merasa lemas dan sulit berkonsentrasi saat berpuasa. Berbuka dengan yang manis alami seperti kurma atau buah-buahan segar membantu mengembalikan kadar gula darah yang menurun setelah berpuasa seharian. Hindari minuman dan makanan yang terlalu manis, karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang diikuti dengan penurunan energi.

Setelah berbuka dengan yang manis, lanjutkan dengan makanan utama yang mengandung karbohidrat, protein, dan sayuran. Contoh menu berbuka yang sehat adalah nasi, ikan bakar, sayur bayam, dan buah-buahan. Pastikan anak-anak minum cukup air putih, susu, atau jus buah saat sahur dan berbuka. 

Hindari minuman bersoda dan berkafein, karena dapat menyebabkan dehidrasi. Istirahat yang cukup juga sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran anak-anak. Pastikan mereka tidur cukup di malam hari dan hindari aktivitas yang terlalu berat.

Ayah dan ibu harus menjadi teladan bagi anak-anak dalam menjaga pola makan sehat saat puasa. Ajak anak-anak untuk ikut serta dalam menyiapkan makanan sahur dan berbuka, buat menu yang bervariasi dan menarik agar anak-anak tidak bosan dengan makanan yang sama, dan berikan edukasi tentang pentingnya menjaga gizi saat puasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun