Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Safari Ramadan: Masjid Al-Imtizaj Bandung, Simbol Akulturasi dan Pesan Toleransi dari Ornamen Tionghoa

9 Maret 2025   20:52 Diperbarui: 9 Maret 2025   20:54 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak depan Masjid Al-Imtizaj, Kota Bandung, Jawa Barat, Ahad, (9/3/2025). Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Masjid Al-Imtizaj, yang terletak di Jalan ABC Banceuy, Kota Bandung, merupakan sebuah permata arsitektur yang memadukan keindahan budaya Islam dan Tionghoa. Masjid ini bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga simbol akulturasi yang kuat dan pesan toleransi yang mendalam, terutama selama bulan suci Ramadan.

Keunikan Arsitektur dan Ornamen
Arsitektur Masjid Al-Imtizaj adalah perpaduan yang memukau antara gaya Islam dan Tionghoa. Warna merah dan emas kuning yang dominan menciptakan suasana hangat dan meriah, terutama di malam hari. Lampion-lampion yang menggantung menambah kesan magis, sementara ukiran naga dan ornamen khas Tionghoa lainnya berpadu harmonis dengan kaligrafi Arab.

Setiap ornamen di masjid ini memiliki makna simbolik yang mendalam. Naga melambangkan kekuatan dan keberuntungan, sementara lampion melambangkan penerangan dan harapan. Perpaduan ini menciptakan pesan toleransi yang kuat, menunjukkan bahwa perbedaan budaya dapat hidup berdampingan secara harmonis.

Kaligrafi Arab yang menghiasi dinding masjid juga memiliki keindahan tersendiri. Kontras antara kaligrafi yang elegan dan ornamen Tionghoa yang berwarna-warni menciptakan simfoni visual yang mempesona. Pengunjung dapat merasakan kedamaian dan kekhusyukan saat mengamati detail-detail arsitektur ini.

Secara keseluruhan, arsitektur dan ornamen Masjid Al-Imtizaj bukan hanya indah secara visual, tetapi juga sarat makna. Masjid ini adalah simbol akulturasi yang kuat dan pesan toleransi yang mendalam. Pengunjung dapat belajar tentang sejarah, budaya, dan spiritualitas saat mengunjungi masjid ini.

Pintu utama Masjid Al-Imtizaj, Kota Bandung, Jawa Barat, Ahad, (9/3/2025). Dok. Pribadi/Jujun Junaedi
Pintu utama Masjid Al-Imtizaj, Kota Bandung, Jawa Barat, Ahad, (9/3/2025). Dok. Pribadi/Jujun Junaedi
Safari Ramadan di Masjid Al-Imtizaj

Masjid Al-Imtizaj, di tengah gemerlap lampu Ramadan, memancarkan kehangatan yang mengundang. Pengunjung dari berbagai latar belakang etnis dan pemahaman agama berkumpul, menciptakan mosaik keberagaman yang indah. 

Suara lantunan ayat suci Al-Quran berpadu dengan bisik doa, menciptakan suasana khusyuk yang menenangkan jiwa. Di pelataran masjid, aroma takjil menggoda selera, dari kolak pisang hingga kurma, semua tersedia untuk membatalkan puasa. Senyum ramah para pengurus masjid menyambut setiap tamu, memastikan setiap orang merasa diterima dan nyaman.

Safari Ramadan di Masjid Al-Imtizaj bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual. Setiap langkah di dalam masjid membawa pengunjung lebih dekat kepada pemahaman tentang toleransi dan harmoni. 

Ornamen-ornamen Tionghoa yang menghiasi dinding masjid bukan hanya dekorasi, tetapi juga simbol-simbol yang mengajarkan tentang nilai-nilai universal seperti persatuan, kedamaian, dan keberuntungan. 

Kisah-kisah tentang sejarah masjid dan orang-orang yang terlibat dalam pembangunannya menambah kedalaman pengalaman spiritual ini. Pengunjung tidak hanya melihat keindahan arsitektur, tetapi juga merasakan kehadiran sejarah yang hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun