Bagaimana Cara Kita Membangun Rasa Mampu dan Efikasi Diri Anak di 10 Hari Pertama Ramadan

Ramadan adalah bulan penuh berkah yang tidak hanya mengajarkan tentang ibadah, tetapi juga menjadi kesempatan emas bagi ayah bunda untuk membangun rasa mampu dan efikasi diri anak. 

10 hari pertama Ramadan menjadi waktu yang tepat untuk menanamkan keyakinan pada anak bahwa mereka mampu melakukan hal-hal baik dan bermanfaat, baik dalam konteks ibadah maupun kehidupan sehari-hari.

Rasa mampu dan efikasi diri adalah keyakinan anak terhadap kemampuan mereka untuk mencapai tujuan dan mengatasi tantangan. Di bulan Ramadan, hal ini dapat diwujudkan melalui berbagai kegiatan yang melibatkan anak secara aktif.

1. Libatkan Anak dalam Kegiatan Ibadah

Baca juga: Selain Kurma, Kenyang dan Sehat di Bulan Ramadan dengan Pangan Lokal

Libatkan anak dalam kegiatan ibadah dengan memberikan mereka tugas-tugas kecil yang sesuai dengan usia dan kemampuan mereka. Misalnya, anak usia dini dapat membantu menata sajian takjil, sementara anak yang lebih besar dapat membantu membacakan doa sebelum berbuka. 

Berikan pujian dan apresiasi atas setiap usaha yang mereka lakukan, sekecil apa pun itu. Fokus pada proses dan usaha, bukan hanya hasil akhir. Hal ini akan membuat mereka merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berpartisipasi.

Selain itu, ciptakan pengalaman sukses bagi anak dengan membantu mereka menetapkan target yang realistis dan dapat dicapai. Misalnya, jika anak ingin berpuasa, mulailah dengan berpuasa setengah hari dan secara bertahap tingkatkan durasinya. 

Rayakan setiap pencapaian mereka, baik dengan kata-kata pujian, pelukan, atau hadiah kecil. Hal ini akan meningkatkan rasa percaya diri dan keyakinan mereka bahwa mereka mampu melakukan hal-hal baik di bulan Ramadan.

Baca juga: Memasak: Keterampilan Hidup, Bukan Keterampilan Gender

2. Ciptakan Pengalaman Sukses

Baca juga: Masalah Seringkali Muncul dari Ekspektasi yang Tidak Realistis, Lalu Bagaimana?

Ciptakan pengalaman sukses bagi anak dengan memberikan tugas-tugas kecil yang sesuai dengan kemampuan mereka. Misalnya, mintalah mereka membantu menyiapkan takjil, menghafal surat pendek, atau memimpin doa bersama. 

Ketika mereka berhasil menyelesaikan tugas, berikan pujian dan apresiasi yang tulus. Rayakan setiap pencapaian mereka, baik dengan kata-kata pujian, pelukan, atau hadiah kecil. Hal ini akan meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi mereka untuk terus berusaha.