Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Anak Ngeluh, Kok Sarapannya Telur-Telur Terus! Saatnya Ibu-Ibu Kreatif, Olah Bahan Makanan Alternatif

20 Februari 2025   10:32 Diperbarui: 20 Februari 2025   10:32 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Ibu dan anak mengolah makanan berbahan dasar telur. | Image by Freepik/prostooleh

"Ma, telur lagi? Bosen ah!" keluh si kecil sambil mendorong piringnya yang berisi telur dadar. Ibu menarik napas panjang. Bukan karena kesal, tapi lebih kepada rasa prihatin. Di tengah harga bahan pokok yang terus merangkak naik, telur menjadi pilihan paling terjangkau untuk memenuhi kebutuhan protein keluarga.

"Nak, bukannya Mama nggak mau masak yang lain. Tapi, coba lihat harga daging, ikan, atau ayam di pasar. Mahal sekali, Nak. Uang belanja Mama nggak cukup," jawab Ibu dengan nada lembut, berusaha menjelaskan situasi kepada anaknya.

Kisah ini mungkin dialami oleh banyak ibu rumah tangga di Indonesia. Kenaikan harga bahan pokok, terutama menjelang Ramadan, menjadi momok menakutkan. Menu makanan sehari-hari terpaksa disederhanakan, bahkan beberapa bahan makanan bergizi harus dihilangkan dari daftar belanja.

Namun, di tengah keterbatasan, kreativitas ibu-ibu Indonesia justru semakin terasah. Mereka tidak menyerah pada keadaan. Berbagai cara dilakukan untuk menyajikan hidangan lezat dan bergizi bagi keluarga, meski dengan bahan makanan yang terbatas.

Inspirasi Menu Alternatif

Mari kita mulai dengan variasi telur. Telur orak-arik dengan tambahan sayuran seperti wortel dan buncis, atau telur dadar gulung dengan isian kornet dan keju, bisa menjadi pilihan menarik. Telur rebus yang diolah menjadi semur telur dengan bumbu rempah yang kaya juga bisa menggugah selera. 

Jangan lupakan telur mata sapi yang disajikan dengan nasi goreng kampung, atau telur balado yang pedas menggigit, cocok untuk sarapan yang membangkitkan semangat. Selain telur, tempe dan tahu juga menawarkan fleksibilitas yang luar biasa. Tempe mendoan yang renyah, tahu bakso yang gurih, atau tumis tempe kecap yang sederhana namun lezat, bisa menjadi alternatif yang menggugah selera. 

Tahu sutra yang diolah menjadi puding tahu lembut dengan saus jahe, atau tempe yang dibalut tepung roti dan digoreng hingga keemasan, bisa menjadi hidangan istimewa di meja makan.

Sayuran lokal juga bisa diolah menjadi hidangan yang tak kalah menarik. Sayur bayam bening dengan tambahan jagung manis, tumis kangkung dengan bumbu terasi, atau urap sayuran dengan kelapa parut, bisa menjadi pilihan sehat dan lezat. Labu siam yang diolah menjadi sayur lodeh dengan santan, atau sawi putih yang ditumis dengan bawang putih dan cabai, bisa memberikan variasi rasa yang berbeda. 

Jangan lupakan lalapan segar seperti mentimun, kemangi, dan selada, yang bisa menjadi pelengkap hidangan utama. Ubi dan singkong juga bisa diolah menjadi berbagai hidangan yang menggugah selera. Ubi rebus yang dihaluskan dan dicampur dengan tepung sagu, kemudian dibentuk bulat dan digoreng, bisa menjadi camilan yang lezat. 

Singkong yang diparut dan dicampur dengan kelapa parut, kemudian dikukus, bisa menjadi kue tradisional yang nikmat. Jangan lupakan kolak ubi dan singkong yang manis dan gurih, cocok sebagai hidangan penutup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun