Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Menyambut Ramadhan: Saatnya Anak Berpuasa? Menimbang Kesiapan Fisik dan Mental

7 Februari 2025   21:34 Diperbarui: 7 Februari 2025   21:34 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Menyambut Ramadhan, saatnya anak berpuasa?. | Image by Getty Images/Unsplash.com

Bulan Syaban telah tiba, dan tak lama lagi, umat Muslim di seluruh dunia akan menyambut bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah dan ampunan. Di bulan ini, umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa, menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

Namun, bagaimana dengan anak-anak kita? Kapan mereka mulai diwajibkan untuk berpuasa? Apakah mereka sudah siap secara fisik dan mental untuk menjalankan ibadah yang mulia ini?

Tinjauan Islam Mengenai Puasa Anak

Dalam Islam, puasa merupakan salah satu rukun yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah memenuhi syarat. Namun, anak-anak belum termasuk dalam kategori yang diwajibkan ini. Meskipun demikian, mengenalkan dan membiasakan anak dengan ibadah puasa sejak dini adalah hal yang sangat dianjurkan.

Rasulullah SAW adalah suri teladan terbaik bagi umat Islam. Beliau memberikan contoh bagaimana mendidik anak-anak dalam beribadah, termasuk puasa. Dari beberapa hadis, kita dapat memahami bahwa Rasulullah tidak pernah memaksa anak-anak untuk berpuasa penuh. Beliau lebih menekankan pada pendekatan bertahap, disesuaikan dengan kemampuan masing-masing anak.

Salah satu hadis yang menjelaskan tentang hal ini adalah hadis yang diriwayatkan oleh Ar-Rubayyi' binti Mu'awwidz. Beliau berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus kami pada pagi hari 'Asyura. Beliau bersabda, 'Siapa yang pagi ini berpuasa, maka hendaklah ia menyempurnakan puasanya. Dan siapa yang pagi ini tidak berpuasa, maka hendaklah ia berpuasa pada sisa harinya.' Kemudian kami melakukannya. Kami menyuruh anak-anak kami untuk berpuasa. Kami membuatkan untuk mereka mainan dari bulu domba. Jika ada di antara mereka yang menangis karena lapar, kami memberikan mainan itu kepadanya hingga tiba waktu berbuka." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadis ini, dapat ditarik beberapa pelajaran:

Pengenalan Sejak Dini: Rasulullah SAW mengenalkan ibadah puasa kepada anak-anak sejak usia dini.

Bertahap: Beliau tidak langsung mewajibkan puasa penuh kepada anak-anak, tetapi melatih mereka secara bertahap sesuai dengan kemampuan mereka.

Fleksibel: Beliau memberikan keringanan bagi anak-anak yang belum mampu berpuasa penuh, seperti dengan memberikan mainan untuk mengalihkan perhatian mereka dari rasa lapar.

Peran Orang Tua: Orang tua memiliki peran penting dalam membimbing dan memotivasi anak-anak untuk berpuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun