Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Zoning Out di Tempat Kerja: Musuh Terbesar Produktivitas Anda

18 November 2024   08:51 Diperbarui: 18 November 2024   09:39 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Pegawai saat di tempat kerja. | SHUTTERSTOCK via Kompas.com

Pernahkah Anda merasa sedang bekerja, namun pikiran Anda melayang ke tempat lain? Atau mungkin Anda pernah tertangkap basah melamun saat rapat penting? Fenomena ini, yang sering disebut sebagai "zoning out", adalah musuh terbesar produktivitas.

Lebih dari sekadar gangguan kecil, zoning out dapat berdampak serius pada kualitas pekerjaan, hubungan dengan rekan kerja, dan bahkan karier kita. Ketika pikiran kita mengembara, kita tidak hanya kehilangan waktu berharga, tetapi juga membuat kesalahan yang dapat berakibat fatal.

Akibatnya, kita mungkin merasa frustrasi, stres, dan tidak puas dengan pencapaian kita. Zoning out tidak hanya sekadar kebiasaan buruk, tetapi juga sinyal bahwa ada sesuatu yang perlu kita atasi dalam kehidupan kerja kita.

Apa itu Zoning Out?

Apa itu Zoning Out? Lebih dari sekadar melamun, zoning out adalah momen di mana pikiran kita seolah-olah lepas landas dari realitas dan menjelajahi alam bawah sadar. Saat sedang bekerja, rapat, atau bahkan saat berkumpul dengan teman, tiba-tiba kita merasa pikiran kita melayang ke tempat yang jauh.

Mungkin kita memikirkan liburan mendatang, masalah pribadi, atau bahkan ide-ide kreatif yang tiba-tiba muncul. Fenomena ini sangat umum terjadi, namun seringkali kita tidak menyadari seberapa sering kita melakukannya.

Zoning out bisa terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia atau latar belakang. Beberapa faktor yang dapat memicu zoning out antara lain kelelahan, stres, kebosanan, atau kurangnya stimulasi.

Zoning out sebenarnya adalah mekanisme pertahanan diri yang alami. Ketika kita merasa terlalu terbebani atau kewalahan, otak kita secara otomatis akan mencoba mencari cara untuk melepaskan diri dari situasi tersebut. Namun, jika zoning out terjadi terlalu sering atau terlalu lama, hal ini dapat berdampak negatif pada produktivitas dan kualitas hidup kita.

Selain itu, zoning out juga dapat menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang perlu kita atasi dalam hidup kita. Mungkin kita perlu mencari cara untuk mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur, atau menemukan hobi baru.

Zoning out tidak selalu buruk. Dalam beberapa kasus, zoning out dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kreativitas. Ketika pikiran kita bebas mengembara, kita mungkin menemukan solusi untuk masalah yang sedang kita hadapi atau menghasilkan ide-ide baru yang inovatif.

Namun, kita perlu belajar untuk mengendalikan kebiasaan zoning out agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari kita. Dengan melatih fokus dan kesadaran diri, kita dapat memanfaatkan momen-momen zoning out untuk tujuan yang lebih produktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun