Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menua Tanpa Demensia: Memahami, Mencegah dan Menghadapinya

5 September 2024   17:51 Diperbarui: 5 September 2024   17:56 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Lanjut usia tanpa demensia | Pexels/Andrea Piacquadio via KOMPAS.com

Demensia, sebuah kondisi yang semakin umum terjadi, ditandai dengan penurunan kemampuan berpikir dan ingatan secara progresif. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi penderita, tetapi juga keluarga dan orang-orang terdekat.

Dampak demensia tidak hanya terbatas pada individu yang mengalaminya. Keluarga dan pengasuh juga turut merasakan beban emosional dan fisik yang berat. Perubahan perilaku, kesulitan berkomunikasi, dan kebutuhan akan perawatan terus-menerus dapat menjadi tantangan yang signifikan.

Namun, dengan dukungan yang tepat dan pengetahuan yang memadai, keluarga dapat memberikan perawatan terbaik bagi orang yang mereka cintai. Selain itu, dengan pemahaman yang baik, pencegahan yang tepat, dan dukungan yang memadai, kita dapat menghadapi demensia dengan lebih baik.

Memahami Demensia

Demensia bukanlah proses penuaan normal. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan sel-sel otak yang dapat mengganggu berbagai fungsi kognitif, seperti:

Gangguan pada memori. Kesulitan mengingat informasi baru atau peristiwa masa lalu. Artinya salah satu gejala utama dari demensia. Kondisi ini seringkali menjadi tanda awal bahwa seseorang mengalami penurunan fungsi kognitif atau kemampuan otak untuk berpikir, mengingat, dan belajar.

Gangguan pada bahasa. Masalah dalam menemukan kata yang tepat, memahami percakapan, atau mengikuti instruksi. Artinya adalah salah satu gejala umum dari demensia. Kondisi ini seringkali disebut sebagai afasia, yaitu gangguan kemampuan menggunakan atau memahami bahasa.

Penyumbatan orientasi. Bingung tentang waktu, tempat, atau orang-orang di sekitar. Artinya seseorang mengalami kesulitan dalam memahami dan mengingat informasi tentang diri mereka sendiri, lingkungan sekitar, dan waktu. Ini adalah salah satu gejala umum dari demensia.

Perubahan perilaku. Perubahan suasana hati, mudah marah, atau apatis. Artinya seseorang mengalami perubahan signifikan dalam cara mereka berpikir, merasa, dan bertindak dibandingkan dengan perilaku mereka sebelumnya. Ini adalah salah satu gejala umum dari demensia, terutama pada tahap-tahap lanjut.

Kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kesulitan dalam melakukan tugas-tugas sederhana seperti makan, mandi, atau berpakaian. Artinya seseorang mengalami penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas yang sebelumnya dapat mereka lakukan dengan mudah. Ini adalah tanda umum dari demensia, terutama pada tahap-tahap lanjut.

Penyebab Demensia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun