Mohon tunggu...
Jumari (Djoem)
Jumari (Djoem) Mohon Tunggu... Seniman - Obah mamah

Hidup bergerak, meski sekedar di duduk bersila.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Geliat Ramadhan di Pacitan

28 Juli 2014   05:20 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:00 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kota seribu Goa" merupakan salah satu icon Kabupaten Pacitan, salah satu Kabupaten yang berada di Propinsi Jawa Timur. Wilayahnya yang mayoritas perbukitan dan terletak di pesisir pantai selatan sangatlah strategi bagi kabupaten ini ketika mngklaim dirinya sebagai Kota Pariwisata. Keindahan alam perbukitan yang menakjubkan, museum Jendral Soedirman yang megah (namun sampai sekarang belum kelar pembangunannya), sumber air yang banyak (baik dingin maupun hangat), puluhan pantainya yang menakjubkan (namun tak terurus dengan rapi, saat saya berkunjung kesana mata saya sangat terganggu dengan aneka sampah plastik yang berserakan sepanjang pantai), bagi yang suka berselancar, pantai-pantai di Pacitan ini wajib dikunjungi.

14064740582146843465
14064740582146843465
Bukan hanya alamnya yang masih asri yang bisa kita nikmati di Pacitan, namun kesenian tradisinya juga. Salah satunya adalah Festival "RONTEK" (singkatan dari Rondha Thethek) yang bisa kita nikmati di penghujung bulan Ramadhan. Kesenian yang satu ini memang khusus untuk bulan Ramadhan, karena fungsi kesenian ini adalah untuk membangunkan orang-orang yang berpuasa, dengan menggunakan instrumen berupa kenthongan dari bambu, gong, kempul, trebang, dan beberapa pencon bonang. Permainan instrumen tersebut pun sangat sederhana dan mudah ditirukan, dengan mengalunkan syair-syair lagu Islami rombongan Rontek ini berjalan mengelilingi kampung mereka. Biasanya dilakukan oleh para remaja masjid plus kampung di saat menjelang sahur, antara jam 1.30 WIB sampai 3.00 WIB dini hari.

Pertikaian Antar Rontek

Hampir tiap kampung yang punya masjid punya rombongan Rontek ini, satu rombongan bahkan lebih di tiap kampungnya. Rombongan ini beranggotakan 5 sampai puluhan orang, dari usia remaja dan anak-anak. Tabuhan sepontan (tanpa latihan) tersebut mereka usung beramai-ramai, ada yang menggunakan becak, dokar, ada yang jalan kaki, ada pula yang membawa sound system sebagai pengeras. Komposisi yang dibawakan tidaklah rumit, dan tidak pula menimbulkan kegadhuhan, karena mereka berjalan maka menghasilkan suara fade out fade in yang indah dan serasi.

14064741652121960005
14064741652121960005
Minimnya jalan-jalan di kampung yang menghubungkan antar kampung, sehingga di salah satu jalan rombongan rontek tersebut bertemu, dan pertemuan ini memicu perkelahian antar rombongan rontek karena adu pola tabuhan dan suasana yang makin gaduh. Perkelahian ini adalah perkelahian para pejantan yang memahami betul makna dari kata empan papan, mereka berkelahi hanya disaat rontek itu bertemu, selain momen itu mereka hidup berdampingan seperti biasa. Peristiwa pertikaian dini haripun seakan terbawa anging pagi, hilang dan siangnya mereka tetap bersahabat dan menjalankan aktifitas normal. (Sumber informasi dari masyarakat penggiat rontek di salah satu kecamatan Pacitan)

140647424427763076
140647424427763076

Tradisi tawuran rontek dan musik rontek ini sudah turun temurun. Entah sejak kapan keberadaannya juga kurang diketahui. Tawuran tidak sekedar tawuran, lebih dikarenan kalah saing komposisi, atau kalah saing kerasnya suara tabuhan. Namun yang perlu dihargai adalah tawuran itu tidak menjadi dendam masal antar kampung, karena memang tawuran tersebut spesial untuk ketika mereka bertemu di persimpangan jalan, dan adu tetabuhan.

Festival Rontek Gugah Saur

Acara puncak dari Rontek adalah diadakannya Festival Rontek antar Desa dan Kecamatan se Kabupaten Pacitan. Bagi group rontek yang ditunjuk mewakili Desa atau Kecamatan biasanya mengadakan latihan, hampir selama bulan puasa. Adapula yang mengadakan latihan jauh hari sebelum masuk bulan Puasa, bisa jadi 1 bulan atau 2 bulan sebelum puasa. Latihan ini bisa dinikmati di tiap Desa, namun tidak semua Desa mengijinkan orang luar untuk melihat latihan ini. Ada beberapa desa yang mengadakan latihan tertutup dan hanya boleh dilihat oleh masyarakat desa setempat. Tempat mereka latihanpun tersembunyi dan dijaga ketat, bagi yang ingin menonton wajib menyerahkan KTP, jika didapati berasal dari lain daerah, maka dilarang untuk masuk.

Festival Rontek Gugah Saur ini di adakan di Kabupaten Pacitan, sepanjang jalan yang ditentukan oleh panitia. Festival pada tahun ini laporannya bisa dilihat di lapaknya Bapak Henri Nurcahyo dengan tulisan yang berjudul "Rontek Pacitan, Bukan Karnaval Patrol Biasa". Di artikel tersebut teman-teman akan mendapatkan informasi lebih dari kesenian Rontek ini.

Meriahnya Festival rontek di Pacitan yang didukung oleh segenap masyarakat Kabupaten Pacitan ini merupakan salah satu hajat terbesar di Kabupaten Pacitan di setiap tahunnya. Kemegahan dan kemeriahannya melebihi acara HAUL kabupaten tersebut. Tidak percaya, silahkan datang dan nikmati sendiri di tiap bulan Ramadhan di Kabupaten Pacitan, sambil menjalankan puasa bersama masyarakat setempat yang mayoritas adalah nelayan dan petani. Penduduknya sangat ramah tamah dan sangat bersahabat, open bagi siapa saja yang mau berkunjung.

Foto koleksi teman di FB, dan sebagian dari mesin pencari google.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun