Mohon tunggu...
Donatus Juito Ndasung
Donatus Juito Ndasung Mohon Tunggu... Guru - Lakukan Hal Kecil Dengan CInta Yang Besar, Mother Theresa

'Jangan Berhenti Berpikir dan Teruslah Berharap Meraih Mimpi Yang Belum Terwujud'

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bolehkah Aku Mengagungimu Karena Rasamu Telah Memelukku

6 Desember 2019   22:34 Diperbarui: 17 Januari 2021   15:00 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Grid.ID

Belum lama ini aku mengenalmu melalui platform salah satu akun (instagram) media sosial .  Walau hanya bertemu di media sosial dan beberapa kali telepon melalui call Vidio via Whatshapp, kamu bisa memberikan rasa nyaman untukku.  Kenyamanan yang engkau berikan mampu melenturkan segala rasaku.

Bagi orang yang baru bertemu,  ini adalah sebuah iklim yang luar biasa dalam dunia romantika  yang mampu mengalahkan  kisah cinta para raja, apalagi obrolonnya hanya melalui media sosial.  Kamu berhasil membuatku lebih dari sekedar rasa aman.

Rasa nyaman yang kualami hadir bukan karena  aura wajahmu yang sangat polos nan anggun, akan tetapi karena sikap dan perhatian yang kerap membuatku hatiku selalu tenang.

Hadirmu dalam ruang hidupku memberi inspirasi dan mampu memberi warna dalam kegelapan hati saya yang selama ini tercecer. Meski senyum yang kau titipkan hanya dalam gambar akan tetapi hangatnya mengalir lembut dalam jiwaku.

Ruang baru yang kau ciptakan untukku membuat hari-hariku menyenangkan. Terkadang senyum sendiri, juga rindu ingin secepatnya bertemu yang ku yakin kau juga pasti menginginkannya.  Keakraban yang kita bangun sekarang adalah fondasi dalam menatap hari esok yang akan kita bangun bersama atas nama rasa, cinta dan kasih sayang.

Jikalau boleh aku ingin melaut di matamu, biar kita lebih lama bersama-sama mengarungi  samudra hidup.  Selain itu kita bisa bagi canda, tawa, suka maupun duka.  Karena  aku yakin dalam cinta kita pasti bisa.

Aku mengerti bahwa kita masih jauh dalam pelukkan nyata,  ada hal yang masihku perjuangkan dalam melanggengkan hidup dihari esok.  Ada mimpi yang mesti kukejar yang tentunya saya memohon doamu agar segala perkara perjuanganku bisa saya selesaikan sesuai jadwal.  

Mungkin ini berat bagimu, tapi saya yakin kau pasti bisa menjalankannya kalau memang kita bisa dipersatukan.

Satu hal yang perlu kamu tau aku bukan siapa-siapa bagimu, tapi aku selalu mengkwatirkanmu serta takut kehilangan kamu.  Kebahagian ini nampak ketika bayanganmu merimbun dipikiranku, terkadang aku menarasikanmu dalam kata yang dirangkai menjadi puisi dan ketika itu kata-kata menjadi puitis. Apakah ini yang namanya jatuh cinta senyumku sambil menuliskan tentangmu kedalam sebuah kertas yang akan menjadi kenangan dan cerita pada anak-anak kita nanti. ciehh

Tak peduli jika aku terluka demi memperjuangkan cinta kita,  tetapi aku berharap engkau tidak berpaling dariku. Disini tertulis sebuah asa yang memegang penantian dalam ketulusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun