Saya meyakini, selain hanya ingin dapat melihat Yesus, Zakheus tidak berani berharap lebih. Tetapi di kisahnya, Yesus tidak hanya berhasil ia lihat namun juga menghentikan langkah, menyapa dan kejutan berikutnya adalah singgah di rumah Zakheus.
Jika ingin menggambarkan rasanya bahagia, sepertinya memahami perasaan Zakheus adalah jawabannya. Tak terbayangkan.
Sapaan dan kehadiran Yesus, menjadi awal dari perubahan sikap Zakheus. Pemungut cukai yang dianggap culas, tiba-tiba menjadi dermawan yang membagikan harta bendanya, dan mengganti kerugian orang-orang yang pernah ia peras.
Yesus yang dalam perspektif Zakheus sebagai sosok popular yang ia kagumi dan tidak mungkin dapat ia jangkau, justru hadir menjangkau dirinya. Kejutan Yesus itu, benar-benar berdampak bagi hidup Zakheus. Mengubah bukan hanya perasaannya yang terasing dari orang-orang di sekelilingnya dan juga memang diasingkan, menjadi sosok yang diterima oleh orang yang dikagumi, Â termasuk oleh orang-orang Yahudi.
 Penerimaan itu cukup bagi Zakheus untuk meyakinkan dirinya menjalani kehidupan yang lebih baik.