Mohon tunggu...
Julius Deliawan
Julius Deliawan Mohon Tunggu... Guru - https://www.instagram.com/juliusdeliawan/

Guru yang belajar dan mengajar menulis. Email : juliusdeliawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika ke Sekolah Menjadi Kebodohan

4 Juni 2020   11:24 Diperbarui: 4 Juni 2020   11:28 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Siswa sekolah dasar di Natuna, Kepulauan Riau, mengenakan masker saat berada di area sekolah mereka, Selasa (4/2/2020). Hampir seluruh warga di Natuna menggunakan masker menyusul keputusan Pemerintah RI untuk menempatkan WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China, di pulau tersebut. (AFP/RICKY PRAKOSO)

Menurut saya, dunia pendidikan juga harus berbenah. Mengedepankan esensi. Bukan sekedar memenuhi presensi alias kehadiran fisik di sekolah. Meski itu perlu. Terlebih pendidikan juga sudah mengubah banyak hal, termasuk bagaimana cara manusia berinteraksi. Bisa melalui media. Karena pandemi yang juga belum memperlihatkan tanda-tanda berakhir ini masih menghantui setiap proses tatap muka.

Pembelajaran yang mestinya tatap muka di kelas, diubah menjadi pembelajaran tatap muka lewat perangkat.digital, juga bagian dari new normal. Bukan hanya jika datang ke sekolah, pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak.  

Pembukaan sekolah agar siswa dapat datang dan belajar di kelas dengan menerapkan protokol kesehatan sepertinya menjadi arus utama dalam memahami new normal. Sementara apa yang kita lakukan saat ini bukan new normal. Menurut saya, kita saat ini juga sedang menjalani kehidupan new normal, bukan sedang bersiap.

Kenapa ini penting? Karena saat ini kita belum dapat menciptakan masyarakat yang disiplin. Harus kita akui. Sementara protokol kesehatan mensyaratkan kedisiplinan. Ambil contoh, banyak media melaporkan bagaimana sulitnya jaga jarak di pasar Tanah Abang beberapa waktu yang lalu.

Atau ketika pembagian bantuan sosial. Sementara mereka itu adalah orang-orang dewasa. Logikanya telah mampu menggunalan nalarnya dengan baik. Tetapi faktanya? Silahkan simpulkan sendiri.

Lantas bagaimana dengan anak-anak sekolah? Mereka dari semua jenjang adalah anak-anak yang memiliki kecenderungan bermain dengan teman sebayanya. Diminta jaga jarak? Siapa yang nanti menjaga? Guru ? Waduh !

Jadi menurut saya, ketika pandemi ini masih menghantui harus sangat berhati-hati dalam mengambil kebijakan terkait proses pendidikan di sekolah. Seperti kata iklan, "buat anak kok coba-coba!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun