Mohon tunggu...
Julius Deliawan
Julius Deliawan Mohon Tunggu... Guru - https://www.instagram.com/juliusdeliawan/

Guru yang belajar dan mengajar menulis. Email : juliusdeliawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Metode Konstektual Yesus dalam Pembelajaran

3 September 2019   07:32 Diperbarui: 3 September 2019   07:34 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para murid dan yang mendengarkan, tidak merasa asing dengan apa yang mereka dengar. Meski Yesus sedang membicarakan surga.

Konteks Masa Kini ?

Kurikulum seringkali dirancang untuk melakukan penyeragaman. Kondisi geografis, sosial, ekonomi dan budaya, diabaikan dalam prosesnya.

Anak gunung, di ajak berpikir menggunakan perspektif yang sama dengan anak pantai. Orang kaya, mempelajari kajian yang sama dengan anak miskin. Belum lagi soal kearifan lokal yang tidak lagi dijadikan acuan dalam mengembangkan karakter.

Saat itu saya tinggal di kampung, lalu belajar menggunakan perspektif orang-orang kota. Membaca wacana, bagaimana orang kota pergi berlibur ke desa. Lantas apa yang kami peroleh? Sekedar lancar membaca. Anak petani bahkan kehilangan kebanggaan untuk menjadi petani.

Pendidikan, sukses mengasingkan peserta didiknya dari realitas. Bukan tidak ada keinginan untuk melakukan perbaikan, namun sepertinya, bongkar pasang kurikulum  masih dikelola dengan paradigma lama. Mungkin saja saya keliru, tetapi itu yang saya rasakan. Banyak pihak masih terjebak pada urusan legal formal dan prosedur. Ironisnya menomorduakan esensi.

Kelas, dindingnya semakin kokoh, membatasi peserta didik dengan dunia luarnya. Menjadi tempat mengkaji teori, tetapi gagap pada realitas. Keberadaannya seringkali hanya menjadi ruang yang menyederhanakan realitas.

Mencermati hal ini, saya mulai belajar memahami bagaimana Yesus melakukan proses pembelajaran.  Bagi saya, Ia menggunakan metode konstektual. Menanamkan nilai-nilai kehidupan, dengan cara-cara yang mampu mereka para murid pahami. Menyadarkan menggunakan kesadaran mereka para murid sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun