Mohon tunggu...
Julius Deliawan
Julius Deliawan Mohon Tunggu... Guru - https://www.instagram.com/juliusdeliawan/

Guru yang belajar dan mengajar menulis. Email : juliusdeliawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Belajar Sejarah Itu Asyik dan Bisa Bikin Kreatif

18 Juni 2018   08:00 Diperbarui: 18 Juni 2018   10:26 1993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rentang waktu masa lalu sebagai objek kajian sejarah tidak terbatas. Sejam, sehari, seminggu, sebulan, setahun, seabad, seribu atau bahkan sejuta tahun yang lalu, semuanya adalah masa lalu. Sementara kita, sebagai orang yang mempelajari peristiwa di masa lalu tersebut hidup di masa sekarang. 

Jika masa lalu yang akan dipelajari itu belum lama, maka sumber yang dapat dipakai tentunya masih banyak. Namun jika yang dikaji ribuan tahun yang lalu, tentu sumbernya sangat terbatas.

Tidak ada yang bisa menceritakan apa yang telah terjadi. Kalaupun ada, biasanya berupa tradisi lisan, siapa yang dapat memverifikasi kebenarannya? Bahkan seringkali hanya berupa benda, atau bekas-bekas aktivitas manusia yang berserakan. Tak ada cerita apapun yang tersampaikan dari sisa-sisa tersebut.

Para sejarawanlah yang  melakukan rekonstruksinya untuk kita. Menggunakan berbagai pendekatan, untuk menemukan sebuah kesimpulan. Proses akademik yang menjunjung tinggi kajian ilmiah dan objektivitas menguji kesimpulan. Hasilnya menjadi kebenaran yang kemudian kita yakini, itulah yang pernah terjadi di masa lampau.  Itulah sejarah.

Sebagai hasil dari kajian ilmiah, sejarah tentu selalu memiliki ruang untuk diuji kebenarannya. Selalu terbuka bagi Analisa dan kajian-kajian baru. Karena begitulah ilmu pengetahuan. Tidak mentabukan pada satu tafsir kebenaran. 

Disinilah, sejarah selalu menarik bagi saya. Karena itu  berarti siapapun  memiliki kebebasan untuk ikut terlibat  menganalisis apa yang telah terjadi dari sudut pandang yang dapat kita pahami.

Rekonstruksi Melahirkan Pikiran Kreatif

Seperti apapun sisa yang didapat dari kehidupan masa lalu manusia itu, sejarawan dituntut dapat mengungkapkan apa yang terjadi. Mulai dari peristiwa, pelaku, motif, cara hidup atau apa saja dibalik sisa-sisa yang tertinggal tersebut.

Berperan seperti detektif, sejarawan melakukan rekonstruksi, yaitu membangun kembali suasana kehidupan masa lalu dengan berdasarkan sumber yang tersedia. Mereka mencoba menginterpretasi setiap sumber yang ada.

Secara ilmiah, terdapat beberapa tahap guna mendapatkan kesimpulan objektif. Pertama adalah tahap heuristic. Pada tahap ini, sejarawan mengumpulkan sebanyak mungkin data, peninggalan, sumber yang akan diteliti. Setelah sumber diperoleh, langkah berikutnya dimulai. 

Sumber dipilah-pilah. Diurutkan menggunakan tingkat kegunaannya. Sumber-sumber yang sangat penting, sangat menunjang bagi penelitian, dimasukkan sebagai sumber primer. Selebihnya dapat dimasukkan sebagai sumber sekunder dan seterusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun