Bahasa Minang juga digunakan dalam berbagai kegiatan kebudayaan dan upacara adat. Dan, sebagai warisan dari leluhur, bahasa Minang begitu sangat dihargai oleh penuturnya karena telah menjadi sebuah identitas bagi masyarakat Minangkabau.
Perlu dijelaskan bahwa bahasa Minang bukanlah bahasa global, sedangkan bahasa Minang juga boleh dikatakan merupakan bagian dari bahasa adat.
Pada era Nusantara bahasa global yang dipakai umumnya adalah bahasa Melayu lingua franca. Sehingga bisa dikatakan bahwa bahasa Minang benar-benar merupakan bagian yang utuh dan melekat dalam masyarakat Minang.
kebudayaan Minang yang berlandaskan Islam tentunya sudah menempatkan bahasa Minang sebagai bahasa yang posisinya sakral karena berlandaskan orientasi ajaran agama Islam, sehingga apabila ada orientasi pengaruh ajaran lain yang masuk di dalamnya, tentunya akan menimbulkan polemik di antara penuturnya.Â
Tinjauan sejarah menjelaskan bahwa agama yang pertama kali melekat kepada bahasa, bukan sebaliknya sehingga perlunya kita menghormati pandangan penutur yang memiliki kebudayaan tersebut.
Kompleksitas dalam polemik bahasa tentunya sangat luas, sedangkan tinjauan ini masih sangat sederhana, hanya sebatas pengantar yang selayaknya terus dikaji dengan menambah literasi kebudayaan yang telah ada, sehingga  kita bisa memahami bahasa dan kebudayaannya yang begitu luas di Indonesia.