Sebenernya, kamu merasa lelah bukan karena aktivitas fisik, tapi karena perasaan yang kamu bawa. Rasanya kayak ada beban berat yang menekan dada, tapi anehnya, kamu nggak bisa ceritakan itu ke siapa-siapa.
Semua orang sibuk dengan urusannya sendiri dan saat kamu mencoba berbicara, tanggapannya biasa saja. Nggak ada yang benar-benar excited untuk mendengarkanmu. Ujung-ujungnya, kamu merasa sendiri dan  semakin terasing.
Kita semua manusia, dengan segala kesibukan dan permasalahan masing-masing. Namun, di balik itu semua, kita butuh didengar.
Ketika ada orang yang mendengarkan dengan sepenuh hati, beban itu terasa lebih ringan dan kita merasa nggak sendirian menghadapi masalah yang ada.
Jadi, mari belajar untuk mendengarkan dengan lebih baik, karena kadang hanya dengan mendengarkan, kita sudah melakukan hal yang sangat berarti bagi orang lain.
Semua orang punya cerita, tapi nggak semua orang mau mendengarkan
Di dunia yang penuh dengan kebisingan dan distraksi ini, mendengarkan menjadi kemampuan yang langka. Ironis, ya?
Padahal, kita semua punya cerita yang ingin dibagi, meski dunia sering kali terlalu sibuk untuk mendengarkan. Entah itu tentang mimpi-mimpi kecil, kesedihan atau sekedar hal remeh yang ingin kita keluarkan dari kepala.
Kadang kita terlalu sibuk, bahkan dengan diri kita sendiri, sampai lupa kalau di sekitar kita ada orang-orang yang mungkin juga merasa kesepian dan butuh didengar.
Ini bukan soal mencari simpati, tapi lebih pada kebutuhan dasar sebagai manusia untuk merasa terhubung dengan orang lain.
Kita semua butuh didengar, bukan hanya sekadar didengar
Sebagai manusia, kita memang diciptakan dengan keinginan untuk didengar. Tapi bukan sekedar didengar secara harfiah, ya.