Persoalan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang Sumatera Utara masih menjadi perbincangan hangat. Kali ini, Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer menilai Moeldoko malah terjerat taktik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Immanuel menuding ada perangkap politik yang sedang didesain oleh SBY (detik.com). Dalam hal ini, ada kesannya bahwa Moeldoko sebagai bagian dari pemerintah melakukan kekuasaan yang dimiliki untuk memiliki Partai Demokrat.
Hal ini akan menimbulkan persepsi publik buruk kepada pemerintah sehingga publik simpati pada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Apa yang disampaikan Ketua Umum Joman itu harus menjadi perhatian Moeldoko juga agar tidak terperangkap dalam taktik politik SBY maupun AHY.
Benarkah?
Menjadi pertanyaan benarkah bahwa Moeldoko terjebak dalam taktik politik SBY?. Bisa jadi iya dan bisa jadi tidak. Harus diperhatikan bahwa apa tujuan Moeldoko ikut dalam KLB dan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB. Tentu ada kepentingan didalamnya, salah satunya untuk melenggangkan dirinya maju di Pilpres 2024.
Hangat diperbincangkan bahwa Moeldoko ingin maju di Pilpres 2024. Sampai dalam KLB diserukan Moeldoko Presiden RI 2024. Sebab itu, tujuan politiknya sudah jelas dan keinginan itu hampir jadi kenyataan.
Bisa juga benar seperti dijelaskan diatas bahwa Moeldoko terjebak dalam taktik politik SBY dimana ada kesannya AHY digulingkan dengan mendapatkan simpati publik sehingga elektabilitas AHY semakin meningkat.
Namun demikian, apapun ceritanya Moeldoko telah menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB dan itu harus diajukan ke Kemenkumham untuk mendapat pengesahan.
Kita harus tahu bahwa sebenarnya ada kepentingan politik dibalik KLB dan ada rasa sakit hati para kader terhadap kepemimpinan AHY di Partai Demokrat yang memecat secara sepihak para kader, senior partai dan pendiri partai.
Dari kemarahan dan kepentingan politik itu menimbulkan niatan mengkudeta Partai Demokrat pimpinan AHY dan ingin menjadikan Partai Demokrat lebih baik kedepannya. Kita akan melihat lebih lanjut cerita dari kekisruhan ini.