Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Benny Harman Menilai Rezim Otoriter Bergeliat, Benarkah?

11 Januari 2021   20:46 Diperbarui: 11 Januari 2021   20:48 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: CNN Indonesia/Christie Stefanie

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny Kabur Harman menulis lima ancaman nyata kehidupan bernegara di Indonesia, salah satunya adalah kembali bergeliat cara memerintah yang otoriter. Benny menulis hal tersebut dalam rangkaian kicau di akun Twitter miliknya, @BennyHarmanID (CNN Indonesia.com, 9/1).

Menjadi pertanyaan, tudingan seorang Benny K Harman apakah benar?. Penulis ingin menjawab tidak benar. Apalagi dikaitkan dengan pandemi Covid-19 yang belum usai, banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK), pengangguran dan kemiskinan bertambah. Sungguh pernyataan Benny tak beralasan dan tidak relevan.

Masalah Pandemi Covid-19 telah membawa banyak masalah buat kita dalam bidang kesehatan dan ekonomi. Setiap Presiden atau pemimpin di dalam negeri dan luar negeri juga kesulitan menghentikan dan meredakan Pandemi Covid-19 ini. Jadi, untuk apa menuding pemerintahan Jokowi adalah rezim yang otoriter?.

Perlu kita dudukkan dulu permasalahan bahwa Pandemi Covid-19 memang sudah banyak membawa kepedihan. Tidak bisa juga kita menyalahkan pemerintah dan pihak tertentu karena kita juga adalah elemen terpenting dalam menyelamatkan negara dan bangsa dari musibah dan masalah yang ada.

Cukup aneh ketika ada anggapan dan pernyataan menuding pemerintah otoriter. Dasar pernyataannya pun tidak tepat dan jelas. Seakan-akan rezim sekarang disamakan dengan rezim orde baru yang nyatanya lebih mengerikan.

Tidak dapat dipungkiri juga bahwa pemerintah kita memang kesulitan untuk menyusun kebijakan dan keputusan yang bisa memuaskan 260 juta lebih masyarakat Indonesia, namun pemerintah terus berusaha agar hal-hal baik dan positif selalu kita rasakan sekarang ini.

Bantuan sosial yang selama ini diberikan pemerintah selama masa Pandemi Covid-19 adalah contoh nyata bahwa pemerintah peduli. Dan, diakui tidak memuaskan seluruh rakyat, namun sangat bermanfaat buat rakyat itu sendiri.

Pemerintah sebenarnya tidak otoriter, cuma belum bisa memuaskan 260 juta masyarakat Indonesia yang berbeda-beda kemauan dan keinginannya. Kepuasan terhadap bantuan sosial pun tentu tidak semua sama.

Tetapi, harus kita lihat kepedulian dan kebijakan pemerintah selama ini sudah cukup baik. Tidak ada menggunakan cara-cara kekerasan dan mengancam nyawa dari masyarakat. Berbeda sekali dengan zaman orde baru yang begitu menyedihkan dan menyakitkan serta menakutkan.

Rezim sekarang pun selalu melakukan hal-hal yang terbaik buat kita. Harusnya kita selalu mendukung demi kebaikan bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun