Tepat pada hari ini Presiden Jokowi melantik enam menteri dan lima wakil menteri baru. Mereka yang dilantik adalah Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, Wahyu Sakti Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dan M Luthfi sebagai Menteri Perdagangan.
Wakil Menteri yang dilantik adalah Letjen TNI Muhammad Herindra sebagai Wakil Menteri Pertahanan, Edward Omar Syarif Hiariej sebagai Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Dante Saksono Harbuwono sebagai Wakil Menteri Kesehatan, Harvick Hasnul Qolbi sebagai Wakil Menteri Pertanian, Pahala Nugraha Mansyuri sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara.
Semua yang dilantik yakni menteri baru dan wakil menteri baru tersebut kita harapkan semoga amanah terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Persoalannya sekarang, apakah mereka bisa amanah?. Tentu bisa. Menteri dan wakil menteri yang baru harus melihat kebelakang bahwa beberapa menteri sudah terjerat kasus korupsi yang membuktikan mereka tidak amanah dalam tugas dan tanggungjawabnya.
Berarti, para menteri yang baru dan wakil menteri harus belajar dari kasus yang menjerat beberapa menteri dan wakil menteri itu agar tidak dicontoh dan segera berbuat baik.
Memegang jabatan di pemerintahan  tentu sulit. Masyarakat Indonesia menggantungkan harapan besar kepada pejabat pemerintahan itu. Ketika harapan masyarakat tidak dipenuhi, maka saat itu masyarakat akan marah dan para menteri dan wakil menteri akan disebut tidak amanah.
Harapan besar agar para menteri baru dan wakil menteri bisa mengerti lebih mendalam tugas dan tanggungjawab mereka. Jangan anggap remeh terhadap tugas itu sehingga santai-santai saja dalam bertugas.
Paling penting, masyarakat Indonesia bisa dipuaskan dengan kinerja bukan gagasan. Harus ada pembuktian bahwa para menteri dan wakilnya tidak salah telah terpilih. Para menteri dan wakil menteri harus menyanggupi apa yang diminta dan dikatakan masyarakat.
Ingatlah bahwa jabatan sekelas menteri bukanlah jabatan sembarangan. Menteri dan wakil menteri adalah jabatan yang disorot tajam oleh masyarakat bersama dengan jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia.
Penulis sendiri berharap para menteri dan wakil menteri segera cepat beradaptasi dengan jabatan barunya dan kementeriannya dan segera ambil tindakan. Jangan banyak gagasan saja tapi tidak ada pembuktian. Ayo para menteri dan wakil menteri segera lakukan gebrakan di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini.
Presiden Jokowi sudah menaruh kepercayaan maka jawab kepercayaan itu untuk membantu Presiden memenuhi harapan dan ekspektasi rakyat. Semoga bisa dan berhasil.
