Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menteri Korupsi, Apakah Reshuffle Jadi Jawaban?

7 Desember 2020   15:12 Diperbarui: 9 Desember 2020   21:07 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dok Sindonews.com

Terjeratnya dua menteri dalam kabinet Indonesia Maju Presiden Jokowi tentu membawa kesedihan bagi beliau. Para menteri yang terjerat korupsi itu sudah diperingatkan untuk tidak korupsi, tetapi apa daya tindakan itu tetap dilakukan. 

Bagi presiden, seorang pejabat negara seharusnya menutup celah terjadinya korupsi baik untuk APBN maupun APBD. Apalagi berhubungan dengan uang rakyat yang berhubungan bantuan sosial penanganan Covid-19.

Presiden Jokowi juga telah mengatakan tidak akan melindungi kedua menteri yang terjerat korupsi. Namun, begitu menarik ketika kasus korupsi itu membuat pernyataan pelbagai orang agar Presiden melakukan reshuffle kabinet.

Dilansir dari laman Sindonews.com, 7/12 ada pemilik akun @wibiisono yang bilang; udh 2 menteri lho pak, yakin nggak mau reshuffle?. Beberapa politisi pun ada berpendapat demikian.

Pertanyaannya, apakah kalau terjadi korupsi di kabinet harus dilakukan reshuffle?. Apakah reshuffle jadi jawaban? Bagaimana kalau Presiden Jokowi hanya mencari pengganti dari kedua menteri yang terjerat korupsi tersebut?.

Sangat mungkin bila dicari saja pengganti kedua menteri tersebut tanpa harus merombak secara keseluruhan. Reshuffle juga tidak memastikan para menteri akan berbuat baik untuk kepentingan bangsa dan negara dengan tidak korupsi.

Saat ini, banyak juga para menteri yang berkinerja baik, wajar saja bila reshuffle belum juga dilakukan. Tidak masalah juga. Kalau rata-rata menteri masih berkinerja baik maka dipertahankan saja. Yang dua lagi terjerat korupsi, maka itu saja yang diganti.

Tapi meskipun demikian, kita tak perlu terlalu mendesak Presiden untuk reshuffle. Bila sudah waktunya pasti akan dilakukan. Tidak perlu ragu dengan itu. Presiden Jokowi pasti sedang mencari siapa yang pantas duduk di posisi yang telah ditinggalkan Edhy Prabowo dan Juliari Batubara tersebut.

Semoga saja pilihan nantinya sangat tepat dan tidak mengecewakan lagi. Kita sedang dalam situasi krisis kesehatan maka saatnya fokus untuk melewati krisis tersebut dengan baik.

Tidak perlu berpikir macam-macam atau aneh-aneh. Kita bantu Presiden Jokowi dalam memikirkan nasib bangsa dan negara kedepan. Kalau ada menteri yang layak menggantikan posisi yang ditinggalkan Edhy Prabowo dan Juliari Batubara maka sampaikan saja secara terbuka. Semoga itu bisa membantu Presiden kedepannya mendapatkan menteri terbaik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun