Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kemarahan Prabowo terhadap Edhy Prabowo, Kenapa Prabowo Tidak Tampil?

5 Desember 2020   08:55 Diperbarui: 5 Desember 2020   08:58 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Andhika Prasetia/detik.com

Penangkapan kasus korupsi benih lobster yang dilakukan oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo telah membawa dampak buruk bagi partai dan sosok seorang Prabowo Subianto. Kita ketahui bahwa Edhy Prabowo adalah politisi partai Gerindra dan juga teman dekat atau asisten dari seorang Prabowo. Tentu kasus yang menjeratnya sangat memberikan pukulan telak bagi Gerindra dan Prabowo Subianto.

Bayangkan saja, melalui Hashim Djojohadikusumo mengatakan bahwa Prabowo Subianto sangat marah, kecewa, merasa dikhianati. Dia sangat kecewa dengan anak yang dia angkat dari "selokan" 25 tahun lalu.

Kenapa Prabowo tidak tampil?

Menjadi pertanyaan, kenapa Prabowo Subianto tidak tampil untuk menyatakan kekecewaannya terkait penangkapan Edhy Prabowo?. Apakah beliau malu dan masih marah dan kecewa?. Seharusnya seorang Prabowo langsung turun dan menyatakan memecat seorang Edhy Prabowo dan menyampaikan itu di depan publik sebagai bentuk ketegasan beliau terhadap kader yang korupsi. Itu penting sekali.

Tidak bisa dibiarkan hal ini terus terjadi dan berlanjut. Sebagai seorang Menteri, seorang Edhy Prabowo sudah menandatangani pakta integritas untuk tidak korupsi. Harusnya itu dipegang teguh oleh para menteri. Jangan sampai sudah ada perjanjian untuk tidak korupsi tetapi akhirnya korupsi.

Sebagai sebuah bangsa dan pejabat negara harusnya bisa memegang janji setia menjadi pelayan rakyat dan pembantu presiden yang patut diapresiasi karena kinerja baiknya.

Seorang Prabowo Subianto sebagai pimpinan partai politik yang menaungi Edhy Prabowo harusnya menyatakan kekecewaannya dan kemarahannya serta menyatakan memecat Edhy Prabowo secara tegas dan sah sehingga rakyat melihat komitmen itu dari Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra.

Bukan melalui adiknya yakni Hashim Djojohadikusumo. Bukan hanya Prabowo saja seperti itu, tetapi juga semua Ketua Umum partai politik yang ada di Indonesia pun demikian. Semoga saja setiap Ketua Umum partai politik bisa tegas dan mendidik setiap kader untuk tidak melakukan korupsi.

Jangan pernah membiarkan kader partai terjerumus dalam dunia gelap korupsi. Harapan terbesar adalah pada partai politik terlebih dahulu yang bisa bergerak menciptakan kader yang berintegritas, teruji dan siap pakai.

Seorang Prabowo pun bukan hanya sekedar marah melalui pernyataan Hashim Djojohadikusumo saja, tetapi bisa mengambil tindakan baru dan strategi baru untuk menaikkan citra partai Gerindra lebih baik karena sedikit tercoreng oleh seorang Edhy Prabowo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun