Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Risma Ngamuk Kotanya Dirusak Pendemo dan Demonstrasi Kebablasan

8 Oktober 2020   23:24 Diperbarui: 8 Oktober 2020   23:32 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: detik.com/Esti Widiyana

Akibat dari demonstrasi besar-besaran buruh dan mahasiswa serta masyarakat membuat gejolak di beberapa daerah, bahkan terjadi aksi anarkis yang begitu mengecewakan. Hal itu dirasakan Walikota Risma yang mengamuk saat mengetahui kotanya rusak parah dan hancur. Itu dikarenakan pendemo yang anarkis merusak fasilitas umum. 

Hingga pukul 19.30 WIB, masih tampak dampak kerusakan akibat demo yang semula menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law dilansir dari detik.com, 8/10.

Dengan kejadian yang mencekam tersebut, penulis pribadi hanya berpendapat bahwa sulit untuk kita menunjukkan demonstrasi yang baik dan tidak merusak fasilitas umum dan menghormati sesama kita yang sedang beraktivitas.

Jujur saja, demonstrasi sudah kebablasan. Demokrasi juga kebablasan dengan adanya perusakan, kericuhan maupun konflik dengan pihak kepolisian. Penulis dalam tulisan sebelumnya sudah menyampaikan bahwa demonstrasi itu sangat boleh tapi jangan kebablasan yakni ricuh atau anarkis.

Entah kenapa setiap ada aksi demonstrasi digelar sering emosi yang memuncak sehingga merusak bukan dengan mengeluarkan suara-suara vokal mengkritik dan memberikan masukan kepada pemerintah beserta DPR.

Miris sebenarnya melihat kondisi ini sampai Risma marah-marah karena kota Surabaya yang sudah ditata olehnya dirusak begitu saja.

Kita belum dewasa dalam berdemokrasi. Masih butuh waktu sebenarnya mencapai itu. Ketika aksi demonstrasi ricuh dan para pelaku anarko maupun perusuh ditangkap pihak kepolisian maka disebutlah itu tindakan represif yang sangat mengecewakan, padahal kalau tidak ditindak maka kericuhan semakin meluas.

Disisi lain, akibat pembahasan dan pengesahan RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law di tengah Pandemi membuat masyarakat berontak. Padahal sangat mungkin aksi demonstrasi dicegah bila pemerintah dan DPR menyerap dan mengikuti keinginan masyarakat maupun buruh.

Wajar sekali bila Risma marah karena ada kerusakan Akibat demonstrasi tersebut. Masyarakat pendemo seperti ada penunggang gelap sehingga harus terjadi kerusakan. Jujur ini kondisi akan semakin menambah masalah kita selain Pandemi Covid-19.

Krisis kesehatan dan ekonomi sudah terjadi, ditambah lagi kerusakan fasilitas umum yang harus mengucurkan uang untuk memperbaiki fasilitas itu. Padahal, kita sedang krisis tapi tambah krisis ketika fasilitas umum harus dirusak.

Ini harus jadi pelajaran berharga buat kita dalam menentukan sikap dalam mengeluarkan sebuah keputusan dan dalam bertindak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun