Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Teddy Sentil FPI: Memang Rizieq Punya Nyali Kritik Saudi?

12 September 2020   15:38 Diperbarui: 12 September 2020   15:44 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribunnews.com

Beberapa waktu lalu Front Pembela Islam (FPI) mengkhawatirkan kondisi Habib Rizieq menyusul adanya kabar penangkapan salah satu pembaca Alquran (Qari) dan ulama terkenal di kalangan muslim, Sheikh Abdullah Basfar oleh otoritas Saudi.

Menurut Teddy, "Emang Rizieq punya nyali kritik Saudi di sana? Setau saya Rizieq tidak bernyali seperti saat dia mengkritik pemerintah di Indonesia. Padahal Saudi mesra dengan China dan kini mesra dengan Israel," tulis Teddy di akun Twitternya dilansir dari Netral news.com, 11/9.

"Jadi kenapa seolah-olah khawatir? Lagian emang kerajaan kenal Rizieq? Gak kan? (Emosi tertawa) sindir Teddy.

Emang punya nyali?

Jika pertanyaannya emang Rizieq punya nyali mengkritik pemerintah Saudi? Tentu tidak. Seorang Rizieq maupun FPI adalah bangsa Indonesia dan Rizieq dikabarkan tinggal di Saudi.

Kalau beliau berani mengkritik pemerintah Saudi maka jadi ancaman buat ketenangan dan kenyamanan Rizieq tinggal di Saudi.

Apapun yang terjadi di Saudi, itu adalah hak dan keway dari negara tersebut dalam menyelesaikannya. Kita tidak bisa berbuat dan ikut campur pada urusan negara lain, terkecuali sudah sampai gawat dan sulit diselesaikan masalah tersebut maka negara lain bisa ikut sebagai bentuk mediasi demi menciptakan perdamaian dunia.

Selain dari itu, tentu negara lain tidak bisa ikut campur tangan lebih jauh. Karena itu Rizieq sendiri tidak akan berani mengkritik tindakan pemerintah Saudi. Begitupun FPI khawatir terhadap Rizieq yang bisa jadi dilakukan penangkapan juga.

Alasan kekhawatiran dari FPI kepada Rizieq pun tidak ada masalah. Itu sebagai bentuk penghormatan mereka karena Habib Rizieq sebagai Imam Besar FPI yang sangat dihormati dan dicintai.

Meski berjauhan, tetap FPI bertanggungjawab terhadap nasib dan diri seorang Rizieq. Cuma Teddy Gusnaidi mencoba untuk bermanuver terhadap kekhawatiran berlebihan dari FPI yang mungkin dinilainya sangat berlebihan.

Sindiran-sindiran dari Teddy seperti shock terapi saja kepada FPI dan Rizieq. Anggap saja ada unsur lain terhadap sindiran itu. Tak perlu diambil hati dan dibalas dengan sindiran lain. Itu hal biasa saling sindir apalagi dalam sebuah kontestasi politik. Itulah dinamika berpolitik di Indonesia yang biasa dimainkan politisi.

Sekarang, FPI memastikan saja, apakah Rizieq baik-baik saja dan menyarankan agar beliau tidak terlalu ikut campur dengan kebijakan di Saudi agar tidak mengganggu ketenangannya di Saudi sana.

Dan, semoga sekian lama di Saudi dan bila kembali ke Indonesia, Habib Rizieq bisa menjadi tokoh bangsa yang disenangi dan dicintai rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun