Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Presiden Jokowi Disebut sebagai Petugas Partai, Benarkah?

6 September 2020   13:31 Diperbarui: 6 September 2020   13:37 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Sindonews.com

Mantan Ketua MPR RI Amien Rais menyarankan Jokowi berhenti sebagai petugas partai. Diketahui, sebutan petugas partai beberapa kali disampaikan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Nah, Pak Jokowi harus segera berhenti secepat mungkin sebagai petugas partai. Seorang pemimpin yang bekerja sebagai petugas partai atau pelaksana kepentingan lapisan kaya mustahil dapat membawa bangsa ke masyarakat yang berkeadilan dan berkemakmuran," kata Amien Rais, 4/9 dilansir dari Sindonews.com.

Pernyataan itu menjadi tanda tanya buat kita, apa benar Pak Jokowi adalah petugas partai?. Sampai sekarang, penulis sendiri tidak mengerti petugas partai yang bagaimana dikatakan Amien Rais.

Kalau seandainya Pak Jokowi petugas partai, tentu tidak perlu jadi Presiden berada di jajaran partai saja. Kita juga tidak melihat apakah Presiden Jokowi mementingkan partai atau rakyat.

Yang kita lihat secara jelas bahwasannya Presiden Jokowi peduli kepada rakyat bukan partai. 

Beragam pembangunan nasional yang sedang berjalan adalah bukti nyata. Peran pemerintah dalam penanganan Covid-19 juga bukti nyata. Sebab itu, harus jelas sebenarnya maksud dari Amien Rais tersebut.

Kalau hanya fokus pada partai saja, tentu akan terlihat jelas kinerja pemerintah tidak berjalan lancar dan cenderung stagnan. Tapi berbeda dengan sekarang dimana pemerintah benar-benar melakukan pekerjaan sesuai bidang masing-masing.

Dalam hal pemilihan menteri-menteri juga, seandainya menteri dari partai politik lebih banyak dibandingkan profesional maka itu bukan serta merta menegaskan Presiden Jokowi adalah petugas partai. Karena hal itu bukan untuk kepentingan pribadi tetapi kepentingan rakyat dimana kader partai yang terpilih jadi menteri juga adalah orang-orang terpilih.

Terjadinya krisis maupun resesi ekonomi, sosial, pendidikan dan budaya karena Pandemi bukan mengartikan pemerintah hanya mementingkan tugas partai dan kepentingan partai. Tentu itu pernyataan yang tidak benar.

Pemerintah tetap berpegang teguh pada prinsip dan sumpah atau janji mereka yaitu tetap  memperjuangkan kesejahteraan umum, kehidupan lebih layak, keadilan dan ketertiban dunia serta lain sebagainya.

Apa yang dilakukan pemerintah saat ini adalah untuk rakyat juga. Kita tidak bisa mengatakan segala kekurangan karena mementingkan tugas partai.

Jelas bahwa tujuan hidup berbangsa dan bernegara itu adalah menciptakan kesejahteraan umum. Itulah yang mau dicapai saat ini. Caranya bagaimana?, caranya adalah dengan bekerja keras untuk rakyat, melakukan program dan kebijakan tepat sasaran dan bisa mendengarkan rakyat atas keluh kesah mereka saat ini.

Itu saja dilakukan pemerintah, niscaya akan ada perbaikan bagi negeri ini. Karena semakin baik negeri ini maka tidak ada lagi yang mengatakan Presiden Jokowi sebagai petugas partai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun