Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merasa resah ketika ada suara-suara yang memanas-manasi dirinya untuk maju Pilpres.
"Ada yang bilang, ibu, kenapa ibu enggak mau jadi presiden lagi?. Saya hanya ketawa-ketawa saja. Enak saja kamu manas-manasin saya. Karena itulah, kita harus meluruhkan yang namanya keinginan pribadi kita di partai politik itu," ujar Megawati saat memberikan arahan pada pengumuman calon kepala daerah dan wakil kepala daerah gelombang V menuju pilkada serentak 2020 dilansir dari Sindonews.com, 2/9.
Siapa yang memanas-manasi?
Siapa yang memanas-manasi Bu Megawati agar maju jadi calon presiden? Tentu orang-orang pendukung Bu Megawati itu sendiri. Bisa di dalam partai maupun di luar partai.
Sangat memungkinkan sosok Megawati Soekarnoputri dilihat masih layak jadi calon presiden, cuma Bu Megawati pasti berpikiran ke depan, di mana orang muda wajib diorbitkan.
Seperti layaknya tahun 2014 dan 2019 sosok Jokowi yang masih muda dicalonkan PDIP. Itu artinya Bu Mega mengalah karena Jokowi sebagai orang muda sangat layak untuk memimpin Indonesia.
Sebab itu, sangat tepat pilihan Bu Megawati kepada Jokowi, hingga sampai sekarang menjabat jadi Presiden Indonesia dua periode.Â
Disinilah keberhasilan dari Bu Mega sebagai negarawan dan tokoh partai dan bangsa. Beliau melihat kans besar kepada generasi muda dan itu yang akan diberikan peluang untuk maju di pilpres.
Sangat mungkin Bu Megawati melihat dirinya sudah habis atau kans itu habis sehingga memilih mengusung orang lain yang lebih muda dan berintegritas juga.
Percuma saja memanas-manasi Megawati untuk maju menjadi calon presiden karena akan sia-sia saja.
Bu Megawati tidak memikirkan kepentingan pribadi semata tetapi orang banyakyang sangat membutuhkan sosok pemimpin muda dan bisa diandalkan.