Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI melalui Din Syamsuddin menyampaikan beberapa tuntutannya waktu deklarasi beberapa waktu lalu.Â
Namun, Din Syamsuddin kali ini menyampaikan pernyataan pribadinya karena beliau merasa dirinya diserang.Â
"KAMI mengajukan pikiran-pikiran kritis dan korektif terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara yang menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945," kata Din dilansir dari detik.com, 27/8.
"Mengapa mereka tidak mau menanggapi isi tapi berkelit menyerang pribadi dan mengalihkan opini?,' imbuh Din.
Atas pernyataan itu, apa benar KAMI yang digawangi Din Syamsuddin benar menyampaikan pikiran kritis kepada pemerintah?.
Kalau bagi penulis terlalu kritis dan ada kesan hanya berdasarkan perspektif mereka saja dan ada bau-bau politik.
Coba bayangkan dari kedelapan tuntutan dalam deklarasi KAMI waktu lalu ada yang menggelitik dan mengejutkan.
Penulis kutip salah satu dari tuntutan KAMI tersebut adalah menuntut pemerintah agar bersungguh-sungguh menanggulangi Pandemi Covid-19 untuk menyelamatkan rakyat Indonesia dengan tidak membiarkan rakyat menyelamatkan diri sendiri.
Coba kita bayangkan, begitu kritisnya KAMI dalam mengkritik pemerintah sampai-sampai lupa bahwa pemerintah sudah sangat bekerja keras dalam menyelamatkan nyawa rakyat.
Bagaimana pembentukan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 waktu lalu yang menyampaikan kasus terinfeksi virus Corona, yang meninggal dunia dan sosialisasi protokol kesehatan.
Apakah itu dikatakan tidak serius?. Belum lagi bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat dan bantuan-bantuan insentif bagi tenaga medis dan lainnya.