Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI Giring Ganesha membuat sebuah pernyataan yang perlu dikritisi.
Giring kemarin menyatakan kesiapan dirinya untuk maju sebagai capres 2024. Keinginan Giring pun banyak dibalas oleh berbagai pihak.
Bahkan Giring mengatakan kesiapan dirinya maju di pemilu 2024 mendatang karena dia sudah pengalaman memimpin band yang pernah menjadi bagian dirinya yaitu Nidji.
"Saya punya pengalaman banyak kok, saya memimpin perusahaan, memimpin band, memimpin Industri lebih besar lagi, saya mempunyai banyak pengalaman, kata Giring dilansir dari Liputan6.com, 26/8.
Cukupkah itu?
Pertanyaannya adalah cukupkah memimpin band, perusahaan dan tidak ada kaitannya dengan birokrasi dapat dipastikan bisa memimpin sebuah negara?. Tentu tidak.
Kalau Giring menyatakan ingin jadi capres 2024, maka harus pengalaman di pemerintahan maupun di birokrasi. Memimpin sebuah negara itu sangat kompleks. Memimpin band dan perusahaan itu masih dalam skala kecil.
Rakyat Indonesia ini sekitar 260 juta lebih. Coba bayangkan, bagaimana bisa menampung aspirasi mereka dan memenuhi kebutuhan mereka?. Itu sangat sulit sekali.
Memimpin sebuah negara tidak bisa disamakan memimpin band Nidji. Rakyat juga pasti melihat track record calon pemimpin dan apa yang sudah dia buat untuk negara.
Kalau tidak ada, maka rakyat tidak akan memilih calon pemimpin tersebut. Jadi, sangat sulit dan kompleks sekali. Ketika sudah memimpin pun, akan banyak kritikan masuk.
Apakah Giring sudah siap menerima kritikan tersebut? Kalau sudah siap maka tidak ada masalah tuk mencoba. Seorang Giring sebagai anak muda tidak bisa hanya mengandalkan semangat saja.