Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Kapolri: Djoko Tjandra Licik dan Sangat Pandai, tapi Akhirnya Tertangkap Juga

31 Juli 2020   21:40 Diperbarui: 31 Juli 2020   21:57 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dok Istimewa detik.com

Djoko Tjandra jadi perbincangan publik akhir-akhir ini di berbagai media massa baik cetak maupun online. Hal itu dikarenakan dirinya jadi buronan lama sampai sekitar sebelas tahun tidak berhasil ditangkap dan menjalani vonis selama 2 tahun.

Karena itu, Djoko Tjandra dinilai sebagai orang yang licik dan pandai sebab tiga jenderal telah dicopot dari jabatannya dan sudah ada yang ditetapkan jadi tersangka.

Bukan itu saja, pengacara Djoko Tjandra, Anita Kolopaking pun sudah ditetapkan jadi tersangka dan salah satu oknum jaksa yang diduga ada kaitannya dengan Djoko Tjandra sedang diperiksa.

Menariknya, Kapolri Jenderal Idham Azis turut berkomentar,"Djoko Tjandra ini memang licik dan sangat pandai," kata Idham.

"Dia kerap berpindah-pindah tempat. Tapi, alhamdulilah, berkat kesabaran dan kerja keras tim Djoko Tjandra berhasil diamankan," ungkap mantan Kapolda Metro Jaya dilansir dari detik.com, 31/7/2020.

Dari pernyataan tersebut, kelicikan dan kepandaian Djoko Tjandra telah terungkap. Djoko Tjandra tidak bisa melakukan aksinya yang buruk itu.

Inilah pembuktian bahwa Indonesia sebagai negara hukum tetap menjunjung tinggi hukum sebagai alat untuk menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Tidak ada artinya kepandaian dibalut kelicikan bila para penegak hukum berani, tegas dan bekerja keras untuk menciptakan hukum yang tegak. Hal itu sudah terbukti bahwa kelicikan dan kepandaian Djoko Tjandra yang diungkapkan Kapolri sudah tertangkap.

Apa yang telah dilakukan Djoko Tjandra selama ini dengan melibatkan oknum jenderal adalah bentuk ketidaksiapan, konspirasi dan rasa serakah untuk mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan rakyat.

Andai oknum jenderal yang telah diperiksa dan ada yang sudah jadi tersangka tersebut, waktu lalu berani menolak membantu membuatkan surat jalan Djoko Tjandra, kemungkinan masalah itu tidak akan memanas dan rumit seperti ini.

Pasti, sejak dahulu Djoko Tjandra sudah tertangkap. Akan tetapi, apa boleh buat ada oknum-oknum yang tidak mau menjunjung tinggi hukum dan keadilan sehingga tergoda oleh kepentingan duniawi semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun