Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Akhirnya Pasha Kena Tegur Mendagri, Akankah Berubah?

31 Juli 2020   14:05 Diperbarui: 31 Juli 2020   13:58 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Muslimin Abbas/detik.com

Kemarin hangat diperbincangkan mengenai sosok wakil Walikota Palu Pasha "Ungu" yang  mewarnai rambutnya pirang dan menjadi komentar para warganet atau netizen dan berbagai pihak.

Waktu lalu dikabarkan bahwa tidak ada aturan di Undang-undang pelarangan rambut kepala daerah diwarnai begitu nyentrik. Namun ternyata, Mendagri Tito Karnavian memberikan teguran juga kepada Pasha atas gaya rambut pirang tersebut.

"Belum ada aturannya, tapi sebaiknya sebagai pejabat negara memberikan contoh etika yang baik," kata Tito kepada wartawan di kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, dilansir dari detik.com, 31/7/2020.

" Saya paham mungkin beliau (Pasha) dari latar belakang seni, jiwa beliau itu. Tapi kan beliau juga harus bisa menempatkan antara sebagai seniman dengan sebagai birokrat yang memiliki kode etik, kultur tersendiri sebagai birokrat,"lanjut Mendagri.

Dengan adanya teguran itu, apakah Pasha akan berubah? Namanya orang yang ingin berubah, tentu harus dari hati dan kesadaran pribadi itu. 

Kalau tidak ada kesadaran, maka percuma saja akan tidak ada artinya teguran tersebut. Kesadaran dan saling memahami itu yang penting.

Kalau seandainya Pasha memahami jabatannya bukan jabatan seperti seorang entertainer harusnya beliau bisa paham dan mengerti teguran dari Mendagri tersebut.

Bagaimanapun teguran itu harus bisa dijadikan cara untuk berubah dan semakin baik. Penampilan seorang pejabat itu sangat dinilai dan dilihat oleh rakyatnya. Sebab itu, seorang Pasha harus mengerti teguran itu sebagai sebuah kebaikan baginya dan rakyatnya.

Tidak bisa juga jiwa entertainer atau seniman terus melekat ketika profesi yang berbeda sudah disandang. Tentu ada etika-etika yang berbeda setiap kita mengambil berbagai profesi.

Oleh sebab itulah, tak salah bila Pasha harusnya tidak menampilkan rambut seperti itu meski tak ada aturan yang melarang. Ini masalah etika yang dilihat oleh rakyat.

Selama ini, rakyat tidak pernah melihat kepala daerah yang nyentrik dengan gaya rambut pirang dan lainnya. Rakyat tahunya kepala daerah itu berpakaian rapi, baju yang rapi, rambut yang natural hitam ataupun putih karena sudah tua.

Gaya rambut pirang hanya mengikuti zaman dimana public figur yang seperti itu. Semoga saja teguran dari Mendagri dapat menyadarkan seorang Pasha untuk bisa memposisikan penampilan dengan jabatannya saat ini.

Tetap bisa amanah dan menerima masukan dan kritikan dari masyarakat agar semakin lebih baik kedepannya. Presiden Jokowi saja bisa menerima kritik dengan tangan terbit, masa kepala daerah tidak bisa.

Karena itu, kritik atas gaya rambut Pasha saat ini adalah kritikan bergizi dan sehat. Tentunya akan semakin berharga bila bisa memahami kritikan itu sebagai suatu kebaikan.

Buat Pasha pun bisa menerima teguran Mendagri dengan tangan terbuka tanpa harus melawan atau tidak mendengarkan teguran tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun