Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kasus Positif Covid-19 Meningkat, Ingat Trik Gas dan Rem

10 Juli 2020   09:31 Diperbarui: 10 Juli 2020   09:22 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Kasus penyebaran Covid-19 atau virus Corona makin meningkat akhir-akhir Ini. Banyak sekali masyarakat terpapar virus Corona sampai ribuan orang.

Jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia per Kamis, 9 Juli 2020 telah mencapai 70.736. Angka tersebut berasal dari adanya penambahan kasus positif baru sebanyak 2.657 orang. Angka ini merupakan rekor baru pertambahan jumlah kasus Covid-19 terbanyak per harinya. Jokowi mengingatkan bahwa angka tersebut harus menjadi lampu merah dilansir dari Tempo.co, 9/7/2020.

Dengan adanya data tersebut, maka peningkatan kasus positif Covid-19 makin naik padahal kita sedang melawan Pandemi dengan menerapkan PSBB tapi setelah dilonggarkan kasus makin meningkat.

Ini tidak bisa dibiarkan. Kalau begini terus yang rugi adalah kita juga masyarakat Indonesia. Sampai kapanpun kita tidak bisa terbebas dari Pandemi ini.

Jadi, penulis sepakat dengan ajakan Presiden Jokowi agar Gugus Tugas Penanganan Covid-19, setiap kepala daerah menerapkan gas dan rem serta berhati-hati dengan kondisi.

Ajakan dan himbauan itu sangatlah tepat. Semakin hari kasus positif Covid-19 makin besar. Begitu menyedihkan sekali memang. Penerapan new normal dijadikan sebagian pihak merupakan keadaan yang benar-benar sudah normal dan terkendali padahal sebenarnya tidak.

New normal tetap memakai protokol kesehatan. New normal ini sebenarnya perbaikan ekonomi dengan memperhatikan protokol kesehatan. Tapi, sepertinya sebagian pihak tidak melihat itu.

Banyak yang berdesakan di angkutan umum. Tidak pakai masker dan cuci tangan hingga akhirnya ada orang yang sudah terpapar virus Corona mendekat dengan orang lain sehingga orang tersebut kena juga.

Jangan karena new normal sebagai perbaikan ekonomi dianggap enteng oleh masyarakat. Kita tidak sedang "mendewakan" sisi ekonomi tapi juga kesehatan paling penting. Nomor satu itu sehat karena sehat kita bisa cari uang dengan bekerja. Kedua adalah ekonomi itu sendiri.

Jadi diutamakan sisi kesehatan dulu caranya gampang kok yakni pakai masker terus, jangan berinteraksi secara langsung dengan orang lain dan cuci tangan sesering mungkin.

Cara gampang itu kok susah kali ya diterapkan masyarakat kita. Menyedihkan sekali. Andai terus terjadi peningkatan maka sangat mungkin cara yang akan diambil adalah menerapkan PSBB kembali.

Itu akan merugikan kita sebenarnya. Ada yang mau PSBB lagi sehingga Work From Home diterapkan, karyawan dirumahkan dan ada di PHK?.

Kalau memang mau begitu lagi ya tidak masalah. Itu yang kita rasakan dampak negatifnya. 

Bagi yang tidak mau diterapkan kembali PSBB maka patuhilah protokol kesehatan yang ada. Jangan biarkan kita terus berhadapan dengan penyakit ini. Saatnya melawan dengan disiplin.

Para kepala daerah, Gugus Tugas dan aparat terkait harus tegas kepada rakyatnya untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Kalau sayang rakyat, maka ingatkan dan beri sanksi tegas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun