Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Abah Tono Berbohong Kesulitan Makan, Bukti Kejujuran Semakin Berkurang

11 Mei 2020   11:37 Diperbarui: 11 Mei 2020   11:52 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abah Tono, pria tua yang viral karena mengaku kesulitan makan karena hanya memiliki penghasilan Rp.1500, handheld dilansir Kompas.com

Kejujuran adalah bagian terpenting dalam kehidupan yang membuat hidup semakin bermakna. Tanpa kejujuran apakah arti hidup ini. Semua hal dibohongi, sehingga meruntuhkan nilai-nilai kehidupan yang sudah tertanam sejak lama.

Begitulah pengakuan Abah Tono hanya mendapat uang Rp. 1.500 dari memulung barang rongsokan di Bandung, Jawa Barat membuat tetangganya meradang dan malu.

Sebab setelah pengakuannya viral tetangganya di kampung Babakan Sondiri, RT 02/07 Desa Pangauban Kecamatan Ketapang Kabupaten Bandung menjadi malu karena dianggap tidak peduli. Padahal kenyataannya, Abah Tono termasuk warga yang berkecukupan bahkan rumahnya saja dua tingkat (dilansir Kompas.com, 11/5/2020).

Dalam hal ini, kita miris mendengarnya. Karena kebohongan Abah Tono tersebut. Bisa-bisanya di masa sulit ini melakukan tindakan itu sehingga merusak nilai-nilai kehidupan kita.

Andai, banyak orang seperti ini maka penyaluran bansos pun akan semakin semrawut karena dikatakan tidak mampu padahal mampu. Yang rugi adalah pemerintah dan mereka yang berhak. 

Disini, menjadi suatu informasi baru buat kita seluruh masyarakat Indonesia bahwa kejujuran itu sangat penting. Jangan lukai nurani dengan kebohongan yang tidak perlu.

Negara kita tidak bisa maju sampai saat ini, salah satunya karena ketidakjujuran atau kebohongan itu.

Salah satu contoh, korupsi yang dilakukan oknum pejabat kita disebabkan karena tidak adanya kejujuran. Kejujuran kepada masyarakat yang telah memilihnya.

Hingga akhirnya, masyarakat yang memilihnya tidak mendapatkan janji-janji politik dari pejabat negara itu, sampai membuat masyarakat semakin menderita.

Hak-hak rakyat untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan kesejahteraan tidak pernah terwujud. Itu karena kebohongan dari oknum pejabat yang korupsi.

Sampai pada akhirnya, kita akan terus begini tidak pernah mendapat sebuah kebahagiaan hidup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun